Parapuan.co - Salah satu atlet termuda di Olimpiade Tokyo 2020, Quan Hongchan asal Cina berhasil menyabet emas dalam cabang olahraga loncat indah pada Kamis (5/8/2021).
Atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 itu bahkan berhasil memenangkan laga final loncat indah tersebut dengan skor hampir sempurna.
Sungguh hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa, apalagi jika mengingat Quan Hongchan ini baru berusia 14 tahun.
Melansir dari BBC News, diketahui Quan Hongchan berhasil mengalahkan rekan setimnya, salah satu atlet dari Cina juga yang bernama Chen Yuxi di final loncat indah Olimpiade Tokyo 2020.
Quan Hongchan berhasil mengalahkan Chen Yuxi yang berusia 15 tahun dan mencatatkan rekor dunia baru untuk loncat indah 10 meter.
Perolehan skor Quan Hongchan di final loncat indah 10 meter Olimpiade Tokyo 2020 sungguh luar biasa, yakni 466,20.
Atlet perempuan muda yang memiliki tinggi 143 cm itu berhasil menyelesaikan loncatan 10 meter putri dengan skor 10 dari ketujuh juru pada ronde kedua dan keempat.
Total skor 466,20 yang ia raih berhasil membuat Quan Hongchan menjadi perempuan termuda kedua yang meraih emas di ajang loncat indah internasional.
Kemenangan Quan Hongchan itu tentu membuat rekan setimnya asal Cina bahagia, sekaligus kagum.
Bagaimana tidak? Sebab Quan Hongchan sebenarnya tidak diunggulkan atau dijagokan untuk meraih emas di cabang olahraga loncat indah 10 meter Olimpiade Tokyo 2020.
Justru Chen Yuxi lah yang menjadi rivalnya di final itulah sang unggulan atau yang dijagokan menang emas di loncat indah Olimpiade Tokyo 2020.
Chen Yuxi menjadi unggulan Cina sebab ia datang ke Olimpiade Tokyo 2020 sebagai juara dunia.
Melansir dari laman Olympics, Chen Yuxi ini pernah juara satu kejuaraan dunia loncat indah atau World Championship pada tahun 2019 lalu di Gwangju, Korea.
Pada saat itu Chen Yuxi berhasil meraih posisi pertama dengan raihan skor 439,00.
Namun ternyata tidak ada yang bisa menebak siapa yang akan menang dalam sebuah ajang perlombaan.
Terbukti Quan Hongchan justru bisa mengalahkan Chen Yuxi, meski atlet perempuan yang lahir 28 Maret 2007 itu belum memiliki titel sebagai juara dunia.
Baca Juga: Ramai di Twitter, Pelari Gabby Thomas Dipuji Netizen atas Prestasi Akademik dan Mimpinya
Jika melansir dari laman Olympics, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang perlombaan pertama Quan Hongchan di tingkat internasional, namun ia berhasil meraih emas.
Quan Hongchan yang mulai menekuni olahraga loncat indah tahun 2014 itu mulai mendominasi pertandingan loncat indah di babak kedua.
Di ronde pertama penyelaman, Quan Hongchan dan Chen Yuxi memang sempat memiliki skor yang sama.
Di babak kedua, Quan unggul setelah ia mendapat skor sempurna 10 dari ketujuh juri. Ia melesat lebih jauh dengan skor 10 yang ia dapat dari babak keempat.
Lalu di babak final, Quan Hongchan berhasil meraih skor 10 dari enam juri sedangkan satu juri lainnya memberinya 9,5.
Dengan perolehan itu, Quan Hongchan berhasil membawa pulang emas dengan total skor 466,20.
Sementara itu Chen Yuxi berhasil meraih posisi kedua dan berhak mendapatkan medali perak, dengan catatan skor akhir 425,40.
Quan Hongchan masuk ke daftar atlet termuda di Olimpiade Tokyo 2020 yang berhasil membawa pulang medali emas.
Baca Juga: Mimpi Jadi Nyata, Atlet Taekwondo Anastasija Zolotic Catatkan Rekor Dobel di Olimpiade Tokyo 2020
Sebelumnya, atlet skateboard asal Jepang, Momiji Nishiya mengejutkan banyak pihak karena berhasil membawa pulang medali emas di kala usianya masih 13 tahun.
Momiji Nishiya menjadi peraih medali emas di usia 13 tahun cabang olahraga skateboard yang baru pertama kali ada di Olimpiade Tokyo.
Di babak final cabang olahraga skateboard Olimpiade Tokyo 2020, Momiji Nishiya harus melawan dua pesaingnya yaitu Rayssa Leal (13 tahun) dari Brasil dan Funa Nakayama (16 tahun), rival senegaranya.
Atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 yang suka memakai celana jeans baggie dan T-shirt itu dengan sempurna meluncur di atas serangkaian tangga, rel, dan landai yang dibangun untuk kompetisi dan mencetak skor 15,26.
Nishiya tidak hanya menjadi peraih emas termuda di usia 13 tahun cabang olahraga skateboard Olimpiade Tokyo 2020.
Ia juga mencetak sejarah di Jepang dan seluruh dunia.
Nishiya menjadi juara termuda dalam sejarah Jepang, melampaui Kyoka Iwasaki yang memenangkan gaya dada 20 meter di Olimpiade Barcelona tahun 1992 pada usia 14 tahun.
Nishiya pun menjadi juara termuda kedua sepanjang sejarah Olimpiade.
Berusia 13 tahun 330 hari, Nishiya berada di urutan kedua setelah Marjorie Gestring dari Amerika, yang berusia 13 tahun 268 hari ketika dia memenangkan medali emas dalam kompetisi loncatan 3 meter putri di Olimpiade Berlin tahun 1936.
Kerennya lagi, Momiji Nishiya berhasil mengalahkan Aori Nishimura (19 tahun), seorang unggulan dari Jepang karena merupakan juara dunia skateboard perempuan.
Baca Juga: Berusia 13 Tahun, Momiji Nishiya Raih Medali Emas Cabor Skateboard Olimpiade Tokyo 2020
(*)