Ini Atlet Lempar Cakram Perempuan Peraih Emas di Olimpiade Selama 10 Tahun Terakhir

Arintha Widya - Minggu, 8 Agustus 2021
Atlet lempar cakram perempuan di Olimpiade
Atlet lempar cakram perempuan di Olimpiade Instagram @vallman123

Parapuan.co - Salah satu cabang olahraga atletik yang dilombakan dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah lempar cakram.

Di cabang lempar cakram Olimpiade Tokyo 2020, atlet perempuan juga tak kalah bersinar dibandingkan laki-laki.

Nyatanya sepanjang berlangsungnya olimpiade dari tahun 1920-an silam, berbagai negara terus mengirimkan perwakilan perempuan di lempar cakram.

Meski demikian, prestasi atlet lempar cakram perempuan di Olimpiade selama10 tahun juga menganggumkan.

Bahkan, hanya ada dua nama yang tercatat meraih medali emas dari Olimpiade London 2012 hingga Tokyo 2020.

Siapakah kedua atlet perempuan hebat tersebut? Ini identitas dan deretan prestasi mereka!

Baca Juga: Ditinggal Orang Tua Saat Bayi, Maggie Mac Neil Kini Sukses Raih Emas Olimpiade

1. Valarie Allman

Valarie Allman - atlet lempar cakram perempuan
Valarie Allman - atlet lempar cakram perempuan Instagram @vallman123

Valarie Allman baru saja mencuri perhatian lantaran kemenangannya di Olimpiade Tokyo 2020.

Atlet lempar cakram perempuan asal Amerika Serikat ini mendapatkan emas di Olimpiade Tokyo 2020 dengan rekor lemparan sejauh 68,98m.

Hebatnya, Valarie merupakan peraih emas pertama untuk Amerika Serikat di cabang olahraga atletik.

"Aku merasa sangat terhormat bahwa ini adalah medali emas pertama di Tokyo (untuk atletik AS)," ucapnya seperti melansir Olympics.

"Aku sangat terkejut karena aku bukan hanya peraih medali, tapi mendapatkan emas. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan," imbuh Valarie.

Sebagai informasi, perempuan kelahiran 23 Februari 1995 itu berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020 setelah melewati serangkaian try out.

Baca Juga: Kisah Yang Qian, Perempuan Peraih Emas Pertama di Olimpiade Tokyo 2021

Saat try out, ia menjadi kandidat terfavorit Amerika Serikat lantaran sukses melempar cakram sejauh 70,01m.

Kendati prestasi yang diraih tak sebanyak Sandra Perkovic, tetapi Valarie Allman masih punya banyak waktu untuk mencetak prestasi lain di masa depan.

Kemenangannya di Tokyo rasanya cukup menjanjikan mengingat ini adalah pertama kalinya Valarie berpartisipasi di olimpiade.

Sebelumnya, atlet lulusan Stanford University ini juga sudah sering ikut sejumlah ajang.

Di antaranya ialah NACAC Championships 2018, World Junior Championships 2014, dan Universiade 2017.

Menjelang keterlibatannya di Olimpiade Tokyo 2020, Valarie yang juga disibukkan dengan kuliah program Master di Stanford terpaksa mengambil cuti untuk latihan.

2. Sandra Perković

Sandra Perkovic - atlet lempar cakram perempuan
Sandra Perkovic - atlet lempar cakram perempuan Instagram @discus70queen

Sandra Perković merupakan atlet lempar cakram asal Kroasia dengan segudang prestasi.

Bagaimana tidak, ia adalah peraih medali emas dua kali berturut-turut di olimpiade, yaitu yang berlangsung tahun 2012 dan 2016.

Tahun 2012 di Olimpiade London, atlet perempuan kelahiran 21 Juni 1990 ini berhasil memecahkan rekor usai melempar cakram sejauh 69,11m.

Pada 2016 di Olimpiade Rio, ia kembali mendapatkan emas dengan capaian baru, yaitu sejauh 69,21m.

Tak hanya di olimpiade, Sandra juga tercatat beberapa kali meraih emas di berbagai ajang internasional.

Sejak menjadi atlet lempar cakram profesional 2004 hingga 2021, ia sudah mengantongi setidaknya 12 medali emas di pertandingan kelas dunia.

Selain dari olimpiade, medali emas pernah pula diraihnya dari World Championships di tahun 2013 dan 2017.

Baca Juga: Greysia Polii Jadi Peraih Emas Bulu Tangkis Putri Tertua di Olimpiade

Medali emas lain yang pernah diperoleh Sandra di antaranya berasal dari ajang-ajang berikut:

  • European Championships: 2010, 2012, 2014, 2016, dan 2018
  • Mediterranean Games: 2013 dan 2018
  • European Junior Championships: 2009

Sepanjang karier gemilangnya, Sandra Perković pernah terkena skandal doping di mana ia gagal ikut tes sebelum ajang Diamond League 2011 silam.

Namun, rupanya hal itu disebabkan ketidaktahuannya akan kandungan di dalam minuman berenergi yang ia konsumsi.

Akibatnya, Sandra sempat tidak diizinkan bertanding atau berpartisipasi dalam kejuaraan apapun selama enam bulan.

Beruntung, ia bisa segera kembali bertanding setelah jangka waktu yang ditentukan berakhir dan mendulang prestasi tanpa doping.

Keren banget ya, mereka!(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja