Platform digital tidak memungkinkan seorang penulis vakum atau rehat terlalu lama jika ada bab dari tulisannya yang sudah terbit.
Sehingga, penulis dituntut untuk terus menulis tak peduli apakah kondisi sedang fit atau tidak.
"Di platform digital, saat ini sangat dituntut seorang penulis itu punya energi, punya stamina yang bagus supaya bisa menulis terus," kata Riawani Elyta.
Hal ini karena karya yang terbit di ranah digital biasanya sudah punya jadwal tayang, jadi sebaiknya dilakukan secara rutin.
Untuk mengantisipasi hal itu, seorang penulis bisa menyimpan stok tulisan dari sebuah karya terlebih dulu sebelum menerbitkannya per bab.
Dengan begitu, paling tidak tulisan dapat terbit dan dibaca berkala tanpa ada jeda terlalu lama.
Baca Juga: Terbitkan Buku Online Bisa Cuan, Ini Aturan Hak Cipta Penulis Digital
2. Mampu mempertahankan pembaca
Tuntuan berikutnya adalah mampu mempertahankan pembaca, yaitu dengan menulis secara rutin. Umumnya, penulis di platform digital perlu menerbitkan karya sekali atau dua kali setiap pekan.