"Kami apresiasi inisiatif masyarakat dan komunitas untuk gotong royong menyelesaikan pandemi ini, model seperti ini harus ditiru oleh berbagai pihak, semua terlibat lewat aksinya masing-masing” ujar Teguh.
“Mengingat kebutuhan plasma konvalesen sangat tinggi, maka ketersediaan plasma harus didukung dan dibantu dari berbagai lapisan masyarakat untuk sukarela menjadi pendonor,” tambah Teguh.
View this post on Instagram
Sebagai informasi, terapi plasma konvalesen (kon-vuh-LES-unt PLAZ-muh) merupakan terapi menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit untuk membantu orang lain pulih.
Baca Juga: Kurangnya Pendonor Sukarelawan, PMI Surakarta Tak Miliki Stok Plasma
Antibodi orang yang sudah sembuh dari infeksi Covid-19 diharapkan bisa membantu orang yang masih sakit.
"Antibodi dari penyintas Covid-19 bisa membuat pasien lebih survive. Karena ketika dirawat di rumah sakit ini antibodinya turun. Nah, pendonor ini memberikan antibodinya untuk membantu dia (pasien) melawan virus Covid-19 tersebut," ujar Kepala Bagian Pengembangan PMI Kota Surakarta dr. Agni Romadhona Vijayantimala saat dihubungi PARAPUAN pada Minggu (25/7/2021).
Penyintas yang hendak mendonorkan plasmanya pun harus memenuhi beberapa syarat.
Diantaranya sudah bebas dari Covid-19 setidaknya 14 hari, tidak memiliki komorbid, memiliki berat badan minimal 55 kg, dan untuk perempuan belum pernah hamil.
(*)