Memulai diskusi di antara orang dewasa dan remaja untuk mempromosikan pemahaman antargenerasi dan menyelenggarakan forum pemuda untuk bertukar pikiran dengan topik latar belakang budaya guna membantu kaum muda menerima orang lain bisa kita lakukan.
Sebagai remaja, kita bisa mengenalkan pada publik tentang budaya non-kekerasan agar semua lapis masyarakat semakin sadar dan peduli.
Bahkan, membuat titik info tentang isu-isu terkait pemuda di pusat kota atau desa, di sekolah menengah, atau di pusat universitas bisa menjadi cara kita sebagai remaja untuk bersuara.
Untuk kegiatan menyenangkan yang sifatnya hiburan, kita bisa menyelenggarakan konser virtual untuk mempromosikan Hari Pemuda Internasional 2021.
Undang musisi lokal untuk meramaikan acara. Kita bisa menggabungkan konser ini dengan diskusi panel lho, Kawan Puan.
Bukan hanya musisi lokal saja, kita bisa mengundang politisi atau pembuat kebijakan untuk mengadakan keynote speech.
Kegiatan hiburan lainnya yang bisa kita lakukan untuk menyuarakan sebuah isu ialah menyelenggarakan pameran. Dapatkan izin untuk menggunakan ruang publik untuk pameran seni, ang menampilkan tantangan anak muda saat ini.
Dalam pameran tersebut, kita juga bisa mengangkat isu bagaimana anak muda berkontribusi pada pembangunan. Coba libatkan anak muda dalam ranah budaya, seni dan musik untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu terkait anak muda.
Terakhir, kita bisa menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk memberitahunya tentang tantangan yang dihadapi kaum muda dalam kehidupan sehari-hari mereka dan untuk menyarankan solusi.
Di usia remaja, latih diri untuk selalu up to date dengan isu-isu terkini, Kawan Puan. Sebab, suaramu sangat berguna bagi siapa saja yang membutuhkan.
Berani bersuara akan ketidakseimbangan ekosistem atau segala sesuatu yang merusak kehidupan adalah langkah awal untuk memperjuangkan hak bersama. Selamat Hari Remaja Internasional, Kawan Puan!
(*)
Baca Juga: Dianggap Remaja Labil hingga Diremehkan, Berikut Anggapan Salah Mengenai Seorang Fangirl