Parapuan.co - Perbedaan pendapat atau pandangan antara orang tua dan anak adalah hal yang wajar terjadi.
Justru, perbedaan pendapat tersebut sangat mungkin lebih mudah untuk diselesaikan.
Perbedaan pendapat antara anak dan orang tua biasanya terjadi karena alasan klasik yaitu kesalahpahaman.
Oleh karena itu, duduk bersama dan komunikasi terbuka adalah cara efektif menyelesaikan masalah internal keluarga.
Meski komunikasi bisa efektif, remaja bisa sangat bertahan dengan pendapatnya. Hal ini disebabkan oleh proses pencarian jati diri.
Hal ini wajar dalam tahap perkembangan remaja. Tetapi perlu diingat bahwa tindakan defensif seperti membentak orang tua saat meresponnya sangat tidak disarankan.
Mengutip Kids Health, berikut cara yang bisa kita lakukan saat menanggapi perbedaan pendapat dengan orang tua secara sopan:
1. Jangan Membuatnya Pribadi
Jika kesal, ingatlah bahwa kamu marah pada gagasan atau konsep yang berbeda dari orang tua.
Jangan membuatnya pribadi bahkan membenci orangnya. Sebab, kamu dan orang tua hanya berbeda di beberapa pendapat dan lebih banyak kesamaan di banyak pendapat lainnya.
Baca Juga: 6 Tahap Ajarkan Anak Tanggung Jawab Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
2. Jawab dan Berikan Alasan dengan Santun
Jika kamu pernah menerima omelan atau ejekan seseorang, kamu tahu betapa berharganya menggunakan bahasa dan perilaku yang santun dan penuh hormat.
Jadi, alih-alih mengatakan apa yang mungkin kamu pikirkan misalnya, "Itu ide yang bodoh!", cobalah dengan, "Saya tidak setuju, dan inilah alasannya."
Tahan godaan untuk berteriak, menggunakan sarkasme, atau membuat komentar yang menghina.
Sebab, kamu akan memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk menyampaikan maksud tersebut.
3. Menggunakan Pernyataan "Saya"
Gunakan pernyataan "saya" untuk mengomunikasikan bagaimana perasaanmu, apa yang kamu pikirkan, dan apa yang kamu inginkan atau butuhkan.
Menggunakan pernyataan "Anda" kepada orang tua bisa terdengar argumentatif.
Misalnya, memberi tahu orang tua dengan mengatakan, "Anda selalu mengingatkan saya untuk mencuci baju ketika Anda tahu saya memiliki banyak pekerjaan rumah."
Ubahlah dengan nada berbeda yang lebih luwes yaitu, "Saya merasa tertekan karena saya memiliki banyak pekerjaan rumah malam ini. Bisakah saya melakukan tugas-tugas itu besok?"
Kalimat yang menggunakan kata "saya" tentu akan terdengar lebih sopan, ya.
Baca Juga: Tips Tenangkan Anak yang Ketakutan karena Mimpi Buruk, Lakukan Hal Ini
4. Dengarkan Sudut Pandang Orang Lain
Menjadi pendengar yang baik adalah cara untuk menunjukkan bahwa kamu menghormati dan memahami sudut pandang orang lain.
Itu membuat orang lain akan lebih mungkin melakukan hal yang sama untukmu.
Ketika orang lain sedang berbicara, cobalah untuk berhenti memikirkan mengapa kamu tidak setuju atau apa yang akan kamu katakan selanjutnya.
Saat giliran kamu untuk berbicara, ulangi setiap poin penting yang dibuat orang lain untuk menunjukkan bahwa kamu mendengarkan dan mendengar apa yang dikatakan.
Kemudian dengan tenang tunjukkan poin masalahmu dan mengapa kamu tidak setuju.
5. Tetap Tenang
Membawa diri tetap tenang adalah hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk menjaga percakapan tetap pada jalurnya.
Tentu saja, merupakan tantangan besar untuk tetap tenang dan rasional saat kamu dan lawan bicaramu sedang marah.
Kamu mungkin perlu menjadi orang dewasa yang mengatur percakapan, bahkan jika orang tersebut adalah orang tua atau seseorang yang seharusnya lebih tahu.
Tidak masalah untuk tidak setuju dan menyanggah alasan mereka. Namun, rasa hormat kepada orang tua juga termasuk poin penting.
Alih-alih merengek dan marah, menyampaikan pendapat dengan santun dan meyakinkan tentu akan membuat orang tua mempertimbangkannya.
(*)
Baca Juga: Agar Tidak Tantrum, Mona Ratuliu: Beri Kesepatan di Awal saat Anak Minta Sesuatu