Seiring perjalanan dan pengalaman yang Lia raih, nama perempuan kelahiran Surabaya ini semakin melejit di dunia perwasitan.
Namun demikian, meski kariernya sebagai wasit perlahan mulai sukses, Lia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang guru.
Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya sebagai wasit dan mengimplementasikannya di sekolah tempatnya mengajar.
Lia mengaku bahwa anak-anak didiknya di sekolah selalu ia latih agar selalu disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah.
Menurutnya, itu yang menjadi poin penting dalam meraih kesuksesan.
Baca Juga: Karate Debut di Olimpiade Tokyo 2020, 4 Atlet Perempuan Ini Sukses Bawa Pulang Emas
"Ternyata itu betul-betul terjadi, ketika kita menerapkan tiga hal itu akan memudahkan kita mencapai banyak hal. Makanya, saya ajarkan kepada anak didik saya sedini mungkin.
"Kalau kamu pengin berhasil, nak, disiplin nomor satu. Saya ajarkan mereka jadi the real bonek, jadi bonek sejati itu bukan kalau kalah main itu sakit hati terus berantem.
"Tetapi, keberanian yang kita butuhkan. Nah, bahasa asing itu butuh keberanian karena bahasa itu kebiasaan. Saya ajarkan ke mereka itu wani (berani) berbicara Inggris," tutur Lia.
Kawan Puan, atas keberhasilan Lia ini, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, M Aries Hilmi, turut bangga pada prestasi Lia.
Aries berharap, pencapaian Lia menjadi wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020 ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, menumbuhkan semangat baru bagi pengajar dan pelajar di Surabaya.
Baca Juga: Ditinggal Orang Tua Saat Bayi, Maggie Mac Neil Kini Sukses Raih Emas Olimpiade
"Jadi memang luar biasa, ada guru kita yang menjadi wasit di event internasional. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai guru-guru yang ada di Kota Pahlawan," kata Aries.
Aries Hilmi menjelaskan bahwa sosok Qomarul Lailah ini sudah beberapa kali menjadi wasit di kancah internasional.