Sering Merasa Bersalah? Bisa Jadi Kamu Mengalami Guilt Trips

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 11 Agustus 2021
perempuan yang merasa bersalah akibat perilaku guilt trips
perempuan yang merasa bersalah akibat perilaku guilt trips iStockphotos

Guilt trips dapat dilakukan oleh siapapun, terlebih kondisi ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pasangan.

Seringkali pasangan mengucapkan kata-kata yang akan membuatmu merasa bersalah.

Salah satu kalimat yang mungkin muncul ialah kita sudah berjalan sejauh ini, mengapa kamu ingin mengakhirinya, padahal hubungan tersebut memang sudah toxic. 

Hal lain yang kerap diucapkan pasangan untuk membuatmu merasa bersalah adalah membandingkan perjuangan kalian satu sama lain.

Kerap kali mereka mengatakan apa perjuangan yang sudah kamu lakukan dengan yang mereka lakukan. Biasanya, pasangan akan menyebutkan sudah melakukan segalanya untukmu, Kawan Puan. 

Tentu hal ini akan membuat Kawan Puan merasa bersalah karena merasa tidak melakukan apa-apa dalam hubungan.

Jika Kawan Puan merasa demikian, maka pelaku guilt trips telah berhasil membuatmu merasa bersalah.

Baca Juga: Selain Mengkritik, Ini Tanda Lain Saat Pasangan Saat Melakukan Negging

Tujuan dan Dampak Guilt Trips

Pasangan yang melakukan guilt trips tentu memiliki tujuan tertentu. Mereka berusaha untuk mengontrol semua yang ada dalam dirimu dan membuatmu seakan-akan berhutang banyak hal.

Tujuan lain mengapa pasangan melakukan guilt trips adalah mereka ingin membuatmu terikat dengannya.

Pada akhirnya, hal ini membawa dampak pada diri Kawan Puan dan bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Saat Kawan Puan menerima perilaku guilt trips dari pasangan, kamu akan terus-menerus merasa bersalah bahkan hingga rasa khawatir yang berlebihan.

Dampak lain yang juga disebabkan oleh guilt trips adalah timbulnya perasaan bersalah yang kuat dan kebencian terhadap pelaku guilt trips.

Demikian penjelasan dan dampak yang dirasakan saat menerima guilt trips dari pasangan. Segera minta pertolongan jika kamu mengalami hal tersebut. 

(*)

Baca Juga: Tak Perlu Menggunakan Emosi, Begini Cara Lain Hadapi Negging

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini