Parapuan.co - Setelah lebih setahun proses belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring, pemerintah terus mengevaluasi sistem pendidikan di era pandemi ini.
Pada tahun ajaran baru 2021/2022 ini, Kemendikbud Ristek akan melaksanakan sistem pembelajaran yang lebih dinamis mengacu pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah dan Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Untuk wilayah PPKM level 1 dan 2, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dapat mulai dilakukan.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Mal di 4 Kota Buka dengan Kapasitas Maksimal 25 Persen
Tentunya dengan kapasitas yang lebih kecil dan sangat memperhatikan protokol kesehatan.
Sementara itu, daerah yang berada di level 3 dan 4 PPKM, masih harus bersabar.
Sebab, kegiatan belajar mengajar masih diharuskan dengan sistem pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).
Barangkali, ini merupakan kabar yang kurang menyenangkan untuk anak-anak maupun orang tua yang berada di wilayah PPKM level 3 dan 4.
Sekolah online memang menjadi momok tersendiri bagi sebagian besar anak.
Bagaimana tidak, pembelajaran secara daring dan dari jarak jauh ini kurang lebih berdampak pada efektivitas belajar mengajar, kesehatan, dan tumbuh kembang anak.
Dari segi efektivitas belajar mengajar, suasana belajar dari rumah secara daring yang berbeda 180 derajat dengan suasana di sekolah, sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar anak.
Hal ini lebih lengkap dijelaskan oleh psikolog pendidikan, Shanti Andin, M.Psi., Psikolog.