Rayakan Hari Remaja Internasional, 4 Buku Fiksi Ini Angkat Isu Kesehatan Mental Remaja

Alessandra Langit - Kamis, 12 Agustus 2021
Anak remaja membaca buku soal kesehatan mental
Anak remaja membaca buku soal kesehatan mental Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, pada tanggal 12 Agustus ini diperingati sebagai Hari Remaja Internasional 2021 atau dikenal dengan International Youth Day.

Bagi banyak orang, masa remaja merupakan waktu anak-anak mulai mengenal dunia nyata dan merasakan perubahan yang cukup drastis di hidupnya.

Masalah kesehatan mental remaja menjadi isu yang sering ditemukan saat seseorang menjalani transisi tersebut dan hal ini diangkat dalam beberapa buku fiksi.

Pasalnya, perubahan tersebut terkadang membingungkan dan menjadi tantangan bagi anak-anak yang juga masih dalam perjalanan menemukan siapa dirinya sendiri.

Sayangnya, masalah kesehatan mental remaja seringkali dilupakan dan dianggap sebagai salah satu akibat masa peralihan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Anak yang Masih Cocok Dibaca hingga Dewasa dalam Rangka Hari Anak Nasional

Buku bisa menjadi salah satu cara untuk mengenalkan pentingnya kesehatan mental bagi remaja dan risiko yang ada jika kita mengabaikannya.

Seperti 4 buku berikut yang mampu memberi gambaran dan mengenalkan masalah kesehatan mental yang terjadi di masa remaja kepada pembaca.

Yuk simak daftar bukunya!

1. All The Bright Places

All the Bright Places karya Jennifer Niven adalah kisah emosional tentang seorang gadis remaja yang belajar hidup dari seorang anak laki-laki yang mengidap gangguan mental bipolar.

Lak-laki bernama Theodore Finch tersebut tertarik dengan konsep kematian.

Kondisi mental Theodore yang tidak stabil membuatnya terus-menerus memikirkan cara untuk menyakiti dirinya.

Namun, setiap kali ada sesuatu yang baik yang hadir, dia berhasil menghentikan keinginan tersebut.

Kisah Theodore dan gadis remaja bernama Violet ini mengajarkan kita tentang hal-hal sederhana di dalam hidup yang dapat membuat kita kembali bangkit.

Buku dengan terjemahan Bahasa Indonesia sudah tersedia di Gramedia.

2. The Perks of Being a Wallflower

Buku ini mengangkat masalah kesehatan mental pada remaja berusia 15 tahun bernama Charlie yang berasal dari trauma masa kecilnya.

Tulisan karya Stephen Chbosky ini menggambarkan perasaan kesepian yang dirasakan remaja saat menjalani hari demi hari.

Baca Juga: Mengenal Kisah Perjuangan Perempuan Berpengaruh di Dunia Lewat Buku Ilustrasi Ini!

Karakter Charlie juga hadir sebagai representasi bagi para remaja yang berjuang dengan kondisi depresi akut serta keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

Pengalaman emosional Charlie mampu menjadi refleksi bagi kita yang memiliki anak, saudara, atau kerabat yang perlu pendampingan terkait masalah kesehatan mental.

3. Finding Audrey

Penulis Sophia Kinsella mengangkat masalah kesehatan mental yaitu kecemasan sosial dengan ringan dalam buku Finding Audrey.

Karakter Audrey menolak untuk meninggalkan rumah dan dia selalu memakai kacamata hitam besar setiap harus keluar rumah.

Audrey selalu panik mendengar suara bel pintu berdering dan tidak bisa berbicara dengan suara keras kepada orang asing.

Pengalaman Audrey ini pun sering dialami oleh remaja di dunia nyata, maka kisah dalam buku ini berhasil menjadi representasi dan juga inspirasi.

Buku ini dengan terjemahan Bahasa Indonesia sudah tersedia di Gramedia. 

4. It’s Kind of a Funny Story

Buku yang ditulis oleh Ned Vizzini ini menceritakan kisah dua remaja yang sedang menjalani proses penyembuhan di rumah sakit rehabilitas untuk kesehatan mental.

Baca Juga: 5 Buku Rekomendasi Harry Styles, Salah Satunya Jadi Inspirasi Lagu 'Watermelon Sugar'

Lewat kisah kedua tokoh remaja dalam buku ini, pembaca diajak untuk melihat proses pemulihan yang tidak mudah dan pentingnya dukungan dari orang-orang tercinta.

Karakter-karakter yang masih remaja juga digambarkan sedang mencari jati diri dengan petualangan bersama di rumah sakit dan persahabatan yang dijalin.

Daftar buku di atas bisa menjadi pilihan untuk Kawan Puan yang ingin mengenal masalah kesehatan mental pada anak remaja. (*)

Sumber: gramedia.com,Good Reads
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Ini 3 Aktivitas Sederhana yang Bisa Dilakukan Anak Perempuan dan Ibu