2. “Kamu sudah terlalu lama memainkan gim itu”
Pernyataan ini juga berfokus pada jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak untuk satu aktivitas digital.
Masalahnya, kamu tidak membahas apa yang salah dengan aktivitasnya.
Sebaiknya orang tua dapat mengevaluasi kualitas permainan dari segi dampaknya, seperti membuat anak lupa waktu atau meningkatkan kemampuan belajarnya.
Jika kamu merasa gim tersebut memiliki nilai yang lebih rendah daripada aktivitas digital lainnya, sebut saja itu.
Contoh:
“Nak, coba jelaskan pada Ibu kenapa kamu suka bermain gim itu? Selain seru, manfaat yang lainnya apa ya?”
Baca Juga: 6 Tips Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional pada Anak Remaja
3. “Berhenti duduk-duduk di depan komputer sepanjang hari”
Ini adalah pesan yang sangat membingungkan jika saran untuk kegiatan pengganti adalah membaca buku.
Ini tidak dimaksudkan bahwa membaca bukanlah kegiatan yang baik bagi seorang anak untuk menemukan keseimbangan pada saat itu.
Hanya saja alasan yang diberikan, “berhenti duduk-duduk,” tidak masuk akal bagi seorang anak yang ditawari aktivitas alternatif yang melibatkan banyak duduk.
Jadi, lebih baik jelaskan secara spesifik mengapa aktivitas di depan komputer tersebut tidak seimbang.
Contoh :
Jika kamu khawatir tentang itu, berikan alternatif pilihan lain yang bisa menggerakkan tubuhnya, seperti berolahraga, membantu mengerjakan tugas domestik, atau mengikuti minat yang disukainya.