Manfaat lactic acid
Sama seperti AHA, lactic acid mengangkat sel kulit mati dengan memecah protein yang mengikat sel-sel kulit untuk meningkatkan pergantian sel dan mengurangi kulit kusam, menurut Chan.
Proses tersebut pun membuat kulit menjadi lebih halus, lebih merata, dan bercahaya tanpa sel-sel kulit mati.
"Meningkatkan pergantian sel dapat mengurangi pori-pori yang tersumbat," jelas Chan, dikutip dari laman Allure.
Hal yang membedakan lactic acid dengan jenis AHA lainnya adalah ia bertindak sebagai faktor pelembap alami, membantu menghidrasi dan menjaga skin barrier.
Jenis kulit apa yang baik menggunakan lactic acid?
Lactic acid memiliki ukuran molekul yang lebih besar jika dibandingkan dengan glycolic acid dan memiliki penyerapan sistemik yang lebih sedikit.
Baca Juga: Ini Perbedaan AHA dan BHA yang Banyak Ditemukan pada Produk Eksfoliasi
Hal ini pun membuat lactic acid dapat digunakan oleh semua jenis kulit, bahkan untuk yang sedang hamil atau menyusui, menurut Chan dan Lamb.
Kendati demikian, kamu yang memiliki jenis kulit sensitif harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kandungan lactic acid.
Lebih dari itu Lamb menyarankan, untuk mengetahui bagaimana kulit dapat mentolerir suatu bahan aktif, kamu dapat mencobanya dengan menggunakannya beberapa kali dalam seminggu, sebelum akhirnya digunakan setiap hari.
Selain itu, gunakan lactic acid dengan konsentrasi di bawah 5% karena kemungkinan membuat iritasi kulit lebih rendah dan dapat digunakan setiap hari.
Selanjutnya, jika kamu memiliki kondisi kulit yang tengah iritasi atau meradang, pastikan untuk menghindari bahan aktif lactic acid.
"Meskipun lembut, kandungan lactic acid dapat memperburuk masalah kulit pada skin barrier, seperti dermatitis atopik yang melebar atau rosacea," ungkap Chan.