Parapuan.co - Kemerdekaan Indonesia sudah di depan mata dan sebentar lagi kita pun akan menghadapi godaan promo 17 Agutus.
Pasalnya, promo tiap bulan saja sudah jadi godaan, apalagi ini promo merdeka yang diberikan dalam rangka merayakan HUT Republik Indonesia.
Akan tetapi, meski hadir berbagai macam promo 17 Agustus, Kawan Puan tetap harus hindari dan awas dengan promo menjebak, ya!
Baca Juga: Ingin Self Reward Tanpa Boros? Bisa dengan 5 Tips Atur Keuangan Ini
Saat dihubungi PARAPUAN, Tejasari, CFP. mengatakan, tidak semua promo benar-benar menguntungkan dan justru bikin kamu merugi atau boros karena tak bisa mengontrol diri.
Selain itu, Tejasari pun juga memberikan beberapa contoh promo menjebak yang sebaiknya enggak perlu kamu ambil jika ada di promo 17 Agustus nanti.
Lantas, apa saja bentuk promo menjebak yang perlu kita hindari dan tidak perlu diambil? Yuk, simak!
1. Promo yang Harga Dinaikkan
Menurut Tejasari, tidak jarang ada penjual yang menaikkan harga barangnya lebih dulu sebelum memasang promo besar-besaran seperti promo 17 Agustus.
Tejasari mencontohkan, misalnya harga barang tersebut Rp300.000 lalu dinaikkan lebih dulu harganya menjadi Rp600.000 dan dipasang diskon 50 persen.
Saat kamu belanja dengan promo, tentu kamu merasa sangat diuntungkan. Sayangnya, kamu justru sudah tertipu karena itu memang harga asli barangnya.
Maka itu, Tejasari menekankan pentingnya survei dan komparasi harga barang lebih dahulu sebelum promo 17 Agustus tiba dan akan belanja dengan promo.
Dengan begitu, Kawan Puan jadi tahu harga sebenarnya barang yang kamu incar berapa. Sehingga, saat ada promo 17 Agustus, kamu bisa memutuskan itu beneran untung atau tidak.
Baca Juga: Jenis Promo yang Kamu Sukai Ternyata Bisa Tunjukkan Karakteristik Unik Seseorang Lho
2. Diskon 50 Persen dengan Maksimal
Promo kedua yang menjebak ialah diskon 50 persen tapi diikuti maksimal harga. Soalnya, diskon 50 persen atau setengah harga itu menggoda.
Sayangnya, jika kamu tidak teliti membaca ketentuan diskon tersebut, kamu bukannya dapatkan potongan setengah harga, tapi justru tidak dapat untung apa-apa.
Tejasari mencontohkan, beli barang harganya Rp300.000 lalu diskon 50 persen. Harusnya kan kita dapat potongan harga Rp150.000, ya.
Sayangnya ada bintang kecil bahwa maksimal diskon itu Rp25.000. Kalau begini, artinya diskon itu tidak sampai 10 persen dari harga barang kita.
Banyak kasus begini, Tejasari pun mengingatkan agar selalu membaca syarat dan ketentuan promo sebelum memutuskan belanja dengan promo tersebut.
3. Buy 1 Get 1
Tejasari mengungkapkan, promo buy 1 get 1 bukannya menguntungkan, justru bikin silat mata.
Apalagi, jika barang yang kita butuhkan sebenarnya cuma perlu satu, tetapi promo barang itu tidak bisa diganti dengan potongan harga.
Jika barangnya tahan lama dan memang berguna untuk ke depannya, tentu jadi promo ini menjadi sangat berguna dan menguntungkan.
Namun, jika barang atau benda yang dibelinya punya batas waktu tertentu atau tidak benar-benar diperlukan tapi sulit dijual juga, maka promo ini justru bikin kamu boros.
Tejasari mencotohkan biasanya hal ini terjadi saat beli makanan online. Promonya sangat menggoda tapi pas tiba makananannya justru kebanyakan dan ujungnya mubazir.
Baca Juga: Catat! Begini Caranya Menghitung Promo dan Diskon Belanja Online
Maka itu, Tejasari menekankan untuk benar-benar tahu apa yang kita butuhkan sampai jumlahnya berapa sebelum memutuskan belanja dengan promo. (*)