Parapuan.co - Jika tujuan kamu mengunggah konten atau video di YouTube adalah karena uang, maka sebaiknya menghindari lima jenis konten berikut ini.
Pasalnya, lima jenis konten yang akan disebutkan ini termasuk tidak ramah pengiklan di YouTube.
Kalau konten yang kamu unggah tidak cocok untuk iklan, maka status monetisasi kamu adalah 'terbatas atau tanpa iklan.'
Baca Juga: Kata Pakar soal Tren Membagikan Pengalaman Berhenti Kerja di TikTok
Kalau sudah begitu, kamu kehilangan kesempatan untuk memonetisasi video YouTube kamu.
Hal itu bisa sangat disayangkan, sebab pada saat ini hanya dengan mengunggah video di YouTube dan bergabung dengan Program Partner YouTube, seorang kreator dapat menghasilkan uang dari pengiklan.
Maka melansir dari Google, berikut ini konten yang tidak cocok untuk iklan alias tidak ramah pengiklan.
1. Konten khusus dewasa
Konten video yang menonjolkan tema seksual tidak ramah pengiklan. Makanya hindari konten ini agar video kamu tetap bisa dimonetisasi.
Dengan pengecualian terbatas untuk video pendidikan seks dan video musik yang tidak vulgar. Aturan ini mencakup visual buatan komputer maupun yang nyata.
2. Kata-kata tidak sopan
Jenis konten yang tidak ramah pengiklan adalah konten dengan kata-kata tidak sopan.
Konten yang sering menggunakan kata-kata tidak sopan bertaraf berat atau vulgar di sepanjang video mungkin akan mendapat status monetisasi 'terbatas atau tanpa iklan'.
Namun apabila kata-kata yang tidak sopan tersebut digunakan sesekali (seperti dalam video musik), hal tersebut tidak akan secara otomatis menyebabkan video tidak cocok untuk pengiklan.
Baca Juga: Ingin Mengembangkan Bisnis? Coba Strategi Marketing 4Ps Ini yuk!
3. Tindakan berisiko atau berbahaya
Konten yang mendorong tindakan berisiko atau berbahaya hingga dapat mengakibatkan cedera fisik, emosional atau psikologis berat tentunya tidak cocok untuk iklan.
Namun tidak semua video berisiko dan berbahaya tidak cocok dengan iklan.
Untuk video seperti aksi stunt atau tindakan yang sedikit berbahaya, tetapi dilakukan secara profesional dan dalam situasi terkontrol, iklan masih bisa diaktifkan.
Namun hal ini tidak berlaku untuk video aksi stunt yang memiliki risiko keselamatan, seperti meminum atau memakan sesuatu yang tidak dapat dikonsumsi.
Baca Juga: Teknik WOM Marketing, Cara Lama namun Ampuh untuk Mempromosikan Produk, Yuk Cari Tahu!
4. Konten yang mengejutkan
Sebuah konten yang dapat membuat penonton merasa terganggu, jijik, dan ketakutan tidak akan cocok untuk pengiklan.
Sebagai contoh, video kecelakaan atau cedera, video medis, dan lain sebagainya.
Tentu saja ada batasan. Sampai mana video masih bisa mendapatkan pengiklan dan video mana yang tidak bisa.
Misalnya, video kecelakaan yang tidak memperlihatkan luka terbuka atau terekspos masih dapat mengaktifkan iklan.
Namun video kecelakan yang mengganggu dan memperlihatkan bagian tubuh yang terekspos, iklan akan dinonaktifkan.
5. Kekerasan
Jenis konten yang tidak ramah pengiklan selanjutnya adalah konten yang titik fokusnya pada darah, kekerasan, atau cedera dan ditampilkan tanpa menambahkan konteks.
Jika kamu akan menampilkan konten kekerasan dalam konteks berita, pendidikan, seni atau dokumenter, penting untuk memberikan konteks tambahan.
Sebagai contoh, jika suatu video berisi pelaporan berita yang kredibel mengenai peristiwa kekerasan dalam konteks jurnalistik, video tersebut dapat memenuhi syarat untuk dimonetisasi.
Selain itu, konten kekerasan yang terjadi dalam alur game video biasa juga bisa diterima untuk iklan.
Baca Juga: Perempuan Perlu Fokus pada 3 Hal Ini untuk Dapat Promosi Jabatan
Namun, video yang berfokus pada kekerasan berlebihan tidak dapat diterima dan dilakukan monetisasi.
Demikian beberapa konten video yang tidak ramah iklan menurut pedoman YouTube. (*)