Perempuan kelahiran Desember 1994 itu juga mengatakan bahwa ia sangat mengembangkan kemampuan komunikasinya selama kuliah di Stanford.
"Tapi kita juga belajar tentang hal-hal sesimpel komunikasi gitu," katanya.
Baca Juga: Ibu Maudya Ayunda Bagikan Cerita di Balik Keputusan Menyekolahkan Anak di Sekolah Internasional
"Ada satu kelas namanya managing growing enterprise, dan kelas itu bener-bener didesain untuk kita yang misalnya nanti one day akan menjalankan perusahaan atau misalnya pengen memulai perusahaannya sendiri," ujar Maudy.
"Jadi isi kelas itu cuman role play, gimana cara negosiasi dengan co-founder, menegur teammate ataupun anak buah dan lain-lain," jelasnya menerangkan.
Menurut Maudy, di kelas tersebut para mahasiswa S2 diajarkan praktik terbaik untuk menjadi pemimpin sebuah perusahaan atau pemimpin bisnis milik sendiri di masa depan.
"Jadi kita semua dilatih supaya kita punya best practices dan kita bisa menjadi leader yang lebih baik lagi, itu yang nggak paling nggak aku expect sebenarnya," kata Maudy.
Lebih lanjut, pelantun lagu Perahu Kertas itu mengatakan bahwa selama kuliah di Stanford, dia mendapat banyak dukungan dari orang di sekitar.
Termasuk salah satunya adalah kelas yang ia tempuh selama pendidikan.
"Yang spesial juga di sini adalah ada banyak support, jadi ada banyak sekali seminar-seminar gitu yang mengundang power couples, pasangan yang sama sama membagi tugas rumah tangga sama-sama berkarier dan tips triknya gimana," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana Maudy melihat sistem belajar di Indonesia, ia mengatakan bahwa Indonesia bisa lebih meningkatkan rasa penasaran atau curiousity pada diri siswa.
Baca Juga: Bikin Bangga, Maudy Ayunda Resmi Sandang Gelar Master dari Stanford University
Menurutnya, rasa penasaran yang tinggi itu akan menghasilkan anak-anak yang mempertanyakan segala hal, tidak menerima begitu saja akan hal-hal yang sudah lama dipercaya.
"Inovasi dan perubahan itu tercapai pada saat ada orang yang bertanya dan pada saat ada orang yang menantang," tegas Maudy.
"Dan menurut aku itu masih kurang ya, dan bener-bener harus diasah dan dari generasi yang lebih tuanya harus menerima saat ada tantangan tersebut karena sebenarnya itu sehat ya, dan itu adalah sebuah kerja sama," tutupnya. (*)