Parapuan.co - Menggunakan lensa kontak tak hanya membantu pengelihatan pada penderita rabun jauh dan silindris.
Sering kali, orang dengan mata normal juga menggunakan lensa kontak untuk menunjang penampilan.
Namun, banyak pengguna lensa kontak yang abai dengan kebersihan dan keamanan penggunaan lensa kontak.
Padahal daripada kacamata, menggunakan softlens lebih repot dibanding yang dibayangkan.
Baca Juga: 4 Tips Jaga Kesehatan Mata Saat Memakai Softlens Sehari-hari
Lensa kontak hanya bisa digunakan dalam jangka waktu terbatas.
Beberapa lensa hanya memiliki masa pakai enam bulan, tiga bulan, bahkan ada yang hanya sekali pakai.
Hal ini membuat penggunaan lensa kontak lebih mahal dibanding kacamata.
Belum lagi, lensa kontak harus dilepas-pasang setiap harinya.
Tentu agak repot ya harus memasang lensa di pagi hari, kemudian melepaskannya lagi malam hari?
Apa lagi, setelah melepas lensa kontak kamu harus membersihkannya terlebih dahulu.
Tak heran jika beberapa pengguna lensa kontak malas melepaskan lensa kontak sebelum tidur.
Adakah Kawan Puan yang sering melakukan kebiasaan buruk ini?
Nah, jika Kawan Puan kerap menggunakan lensa kontak sampai ditinggal tidur semalaman, hati-hati, lho.
Baca Juga: Tak Perlu Panik! Ini 5 Cara Mengeluarkan Kontak Lensa yang Tersangkut
Sebab, kebiasaan buruk ini akibatnya bisa fatal.
Melansir Healthline, menggunakan lensa kontak terlalu lama, bahkan sampai ditinggal tidur menyebabkan mata sangat kering.
Namun, pengguna lensa dapat melubrikasi mata dengan tetes mata khusus pengguna lensa kontak.
Tapi, risiko penggunaan lensa kontak saat tidur tak hanya itu saja.
Walaupun beberapa lensa kontak dinilai aman untuk digunakan saat tidur, tetapi tak semua lensa kontak aman.
Tak melepas lensa kontak sebelum tidur dapat meningkatkan risiko iritasi pada mata hingga enam kali lipat.
Penyebabnya adalah kornea mata tidak mendapatkan cukup oksigen dan hidrasi.
Pada dasarnya, mata manusia memiliki sistem pertahanan yang luar biasa dari berbagai kontaminan.
Ketika mata berkedip, mata akan mendapatkan kelembaban dan oksigen.
Namun, saat ditutupi dengan lensa kontak, otomatis mata tak mendapat cukup oksigen dan kelembaban, apa lagi dalam keadaan mata tertutup.
Baca Juga: Perlukah Menggunakan Kacamata Antiradiasi Saat Pakai Laptop? Begini Penjelasannya
Kondisi ini menyebabkan hipoksia, yakni rendahnya kadar oksigen dalam sel tubuh, dalam hal ini kornea mata.
Akibatnya kornea tak mampu melawan kuman secara efektif.
Dampaknya dapat berupa infeksi serius pada mata, yang bahkan dapat berujung pada kerusakan kornea dan kebutaan.
Segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala berikut akibat tidur dengan lensa kontak:
1. Pandangan menjadi kabur
2. Mata memerah
3. Mata mengeluarkan banyak air
4. Mata mengeluarkan cairan dalam jumlah banyak
Kadang, gejala di atas juga bisa disertai dengan hipersensitivitas terhadap cahaya.
(*)