Parapuan.co - Nama penyanyi perempuan, Olivia Rodrigo kini tengah bersinar di industri musik Amerika Serikat.
Pasalnya, penyanyi jebolan Disney berusia 18 tahun itu meraih sertifikasi platinum di Amerika Serikat untuk penjualan album debutnya Sour (2021).
Album tersebut meraih sertifikasi platinum karena memiliki penjualan terbesar pada minggu pertama penjualannya.
Baca Juga: Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' Menang Golden Leopard Locarno Film Festival
Berisi tentang kisah patah hati, ternyata lagu-lagunya begitu dekat bagi para penggemarnya, terutama berkaitan dengan perasaan perempuan dalam percintaan.
Padahal, perempuan kelahiran 20 Februari 2003 itu hanya menciptakan sebuah karya yang sesuai dengan apa yang dirasakannya.
Tak bermaksud jatuhkan perempuan lain
Salah satu lagunya di album Sour (2021) berjudul Driver's License menjadi lagu yang paling banyak didengar di dunia.
Lagu tersebut menceritakan pengalamannya saat mengemudi melewati rumah sang mantan kekasih.
Lagu Driver's License mencapai No.1 di tiga tangga lagu streaming teratas, seperti Spotify, Apple Music, dan Amazon Music.
Bahkan, lagu ini memecahkan rekor Spotify untuk nomor streaming tertinggi kategori single debut artis perempuan, lho!
Album debutnya itu juga menduduki posisi puncak Billboard Hot 100 selama delapan minggu berturut-turut, membuat Olivia menjadi artis solo termuda yang mencapai itu.
Selain itu, terdapat tanggapan mengenai orang yang menginspirasi Olivia menulis lagu Driver's License.
Banyak yang berspekulasi bahwa 'the blonde girl' yang dimaksud dalam liriknya adalah Sabrina Carpenter, bintang muda Disney lainnya yang pernah bertemu dengan Joshua Basset yang sebelumnya sempat dekat dengan Olivia.
Menanggapi hal itu, Oliva mengatakan bahwa ia sama sekali tak mengetahui bahwa reaksi itu akan didapatkannya.
“Saya hanya ingat (semua orang) sangat aneh dan spekulatif tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui," ujarnya dalam wawancara bersama Variety.
Ia juga mengatakan bahwa lagu yang dibuatnya tidak bermaksud untuk membenci perempuan lain karena laki-laki.
"Saya pikir itu sangat bodoh, dan saya sangat membenci narasi yang dilontarkan," katanya.
Baca Juga: Lulus dari Stanford, Maudy Ayunda Bicara Soal Privilege dan Pendidikan di Indonesia
Kolaborasi apik dengan Dan Nigro
Lagu-lagu di album Sour (2021) yang ditulis pada Maret 2020 merupakan kolaborasinya pada Dan Nigro, produsernya, selama empat bulan.
“Olivia sangat mudah dalam hal penulisan lirik, itu sangat luar biasa untuk disaksikan," ucap Dan Nigro.
"Kadang-kadang Olivia akan mengikuti saya, dan saya akan membantunya mengubahnya untuk membuatnya lebih kuat. Tetapi sebagian besar waktu dia hanya menjalankannya," kata personel band rock alternatif As Tall As Lions tersebut.
Dan Nigro pun berkontribusi dalam lagu Good 4 U dengan menciptakan potongan lirik yang kuat, tepatnya pada bagian chours “Good for you / You look happy and healthy / Not me / If you ever cared to ask.”
Di antara semua lagu-lagu di album Olivia Rodrigo, Good 4 U berirama upbeat dan memiliki sentuhan punk yang diolahnya bersama Dan.
“Saya tidak ingin seluruh rekaman menjadi lagu piano sedih. Tapi sekali lagi, saya tidak ingin menulis lagu poppy, happy, 'I'm in love', karena itu jauh dari apa yang saya rasakan saat itu," cerita Olivia.
Bagi Olivia Rodrigo, menulis Good 4 U sangat memuaskan batinnya.
Memiliki irama berenergi tinggi dan membuat orang menari, ia tak harus mengorbankan kejujuran dan keaslian untuk menulisnya.
Adapun trek lain seperti Traitor juga merupakan pernyataan Olivia bahwa patah hati dapat sama menyakitkannya seperti sakit fisik.
Baca Juga: Setelah 13 Tahun, Ayah Britney Spears Setuju Mundur sebagai Konservator Putrinya
Lagu Traitor ditulis saat ia sedang menangis, sehingga ia tak benar-benar berpikir bahwa lagu tersebut akan berpengaruh bagi banyak orang.
“Saya pikir itu adalah situasi yang sangat spesifik yang saya alami, dan sangat lucu bahwa itu adalah lagu yang paling sukses. Begitu banyak orang mengatakan bahwa ini kerap terjadi pada mereka," katanya.
Mengenai proses pembuatan albumnya, Olivia mengatakan bahwa ia ingin berkarya secara jujur.
“Saya menulis tentang apa yang saya ketahui dan rasakan secara intens. Album ini tentang patah hati, tapi saya pikir semua lagu adalah aspek berbeda dari patah hati. Ada banyak emosi yang datang bersamaan dengan hal seperti itu: kemarahan, dendam, kesedihan, kecemburuan, kerinduan," ujarnya.
Bahkan, ia mengakui penggemarnya dapat membantunya melewati masa dewasa sama halnya dengan dia membantu mereka.
“Itu membuatku merasa jauh lebih tidak sendirian ketika seorang penggemar berkata, 'Itu dengan sempurna menangkap bagaimana perasaanku dalam hubungan. Itu membuatku merasa sangat terlihat," tegasnya. (*)