Mengidap Penyakit Tertentu
Berbagai penyakit yang menyebabkan organ tubuh kehilangan kemampuan dalam menjalankan fungsinya dapat memicu timbulnya bau tak sedap dari keringat.
Pada penderita gagal ginjal, diabetes dan penyakit liver, contohnya.
Mereka yang mengalami gangguan kesehatan ini, pada keringatnya terkandung urea, aceton, methyl mercaptan, yang baunya bisa jadi tak sedap.
Bau badan dapat disebabkan pula oleh penyakit genetik berhubungan dengan gangguan metabolisme yang disebut trimethylaminuria.
Orang yang mengalami gangguan metabolisme ini, umumnya beraroma agak amis.
Kondisi kesehatan lainnya yang memengaruhi bau badan addalah gangguan pada kelenjar tiroid.
Gangguan ini menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak, terutama pada malam hari.
Baca Juga: Tren Jajan Manis Tingkatkan Risiko Diabetes pada Remaja, Bagaimana Mencegahnya?
Hormon yang Fluktuatif
Pada saat tubuh mengalami perubahan hormon yang cukup drastis, misalnya saat perimenopause, menopause, pubertas, dan hamil, tubuh seolah-oleh mendapatkan sinyal untuk berkeringat lebih banyak dari biasanya.
Keringat berlebih pada kondisi ini dapat berujung pada berubahnya aroma tubuh menjadi kurang sedap.
Nah, saat tubuh mengeluarkan aroma tertentu, bisa jadi itu merupakan sinyal yang diberikan tubuh untuk memberitahu kondisi kesehatanmu.
Bau dan keringat berlebih sendiri sebenarnya bisa diatasi dengan penggunaan produk antiperspiran deodoran.
(*)