Parapuan.co - Saat wawancara pekerjaan, kita tak hanya butuh kemampuan bicara yang baik. Kawan Puan juga butuh kecerdasan emosional, lho.
Mengapa kecerdasan emosional dalam wawancara penting?
Melansir Popsugar, Travis Bradberry, EQ Guru menjelaskan bahwa kecerdasan emosional berhubungan dengan bagaimana kita mengatur perilaku di perusahaan.
"Kecerdasan emosional adalah sesuatu dalam diri kita yang tidak berwujud. Ini mempengaruhi bagaimana kita berperilaku,menavigasi kompleksitas sosial, dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai hasil positif," ujarnya.
Baca Juga: Tersedia di Spotify, Podcast Ini Ceritakan Perjalanan Para Atlet Olimpiade Tokyo 2020
Sebab itu, kecerdasan emosional jadi begitu penting untuk mendapatkan pekerjaan.
Kita tak hanya dinilai dari jawaban saja, melainkan juga cara menjawab.
Nah, Kawan Puan yang ingin menguasai kecerdasan emosional saat wawancara kerja, berikut tipsnya.
Utamakan koneksi
Saat kamu memimpin wawancara dengan kecerdasan emosional, pandanganmu terhadap rekuiter tak hanya sebagai penjaga pintu terakhir untuk mendapatkan pekerjaan.
Tetapi, Kawan Puan akan merasa kalau rekuiter tersebut adalah orang yang bisa kamu jalin koneksi.
Jadi berpikirlah tentang koneksi sebanyak-banyaknya agar bisa mengesankan.
Kamu bisa mencairkan suasana dengan bercerita dengan antusias. Nantinya, kamu akan melihat kalau ceritamu bisa berdampak ke rekuiter sehingga dia pun juga bercerita tentang dirinya.
Namun, Kawan Puan tetap perlu melakukan riset terlebi dahulu untuk mengetahui keunikan organisasi dan lingkungan yang akan kamu tempati.
Ini juga bisa menjadi satu satu poin yang bisa membuat rekuiter terkesan.
Contohnya, "Saya selalu mengagumi gedung-gedung cantik. Pasti keren bisa bekerja di tempat seindah ini"
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Ruangguru Buka Sales Trainee Academy untuk D3 dan S1
Bersikap tenang
Wajar kalau kamu tegang saat wawancara kerja. Kamu mungkin akan atau tidak akan mendapatkan pekerjaan ini.
Bernapaslah dengan tenang. Bila kamu ditawarkan minum, terimalah pelayanan mereka.
Melakukan ini akan mengingatkanmu untuk rileks ke dalam momentum saat ini, dan ini akan membuatmu jadi lebih ramah.
Bila kamu ramah, tentunya ini juga bisa memberikan kamu keuntungan, karena pembicaraan akan berjalan lancar.
Mengubah pola pikir
Penting rasanya kamu juga merubah pola pikiranmu. Daripada berpikir," Saya harus melewati ini dan membuat ini sebagai poin penting."
Cobalah berpikir, "Saya punya percakapan tentang kesempatan yang mungkin cocok untuk saya."
Pola pikir tersebut akan membuat kamu jauh lebih tenang.
Baca Juga: Daftar Lowongan Kerja Kementerian PPN/Bappenas Ini jika Tak Lolos CPNS
Ingatlah bahwa wawancara kerja hanyalah percakapan.
Pekerjaan yang sedang kamu dan rekuiter bicarakan mungkin sangat kamu inginkan, tetapi jangan sampai ini membuatmu jadi depresi.
Nyamanlah jadi dirimu sendiri yang bisa menjadi nilai tambah untuk rekuiter dan perusahaan.(*)