Hal ini disambut baik oleh Romlawati, Co-Executive Direktur Yayasan PEKKA yang menyampaikan bahwa selama ini PEKKA telah memperkuat kepemimpinan kepala keluarga dalam mengorganisir masyarakat, memperbaiki sentra kegiatan ekonomi termasuk unit produksi serta meningkatkan kemampuan komunitas PEKKA untuk mengelola PEKKA Mart.
"Upaya bersama ini bisa menjadi gerakan untuk cinta produk local, budaya beli di warung tetangga, pengutamaan produk local dengan focus pemasaran di tingkat local melalui kerjasama yang saling menguntungkan. Sebagai langkah awal kemitraan ini, PEKKA akan melakukan pemetaan, pelatihan serta pendampingan di kabupaten Cianjur, kabupaten Batang dan kabupaten Trenggalek."
Lebih lanjut Nararya menyampaikan bahwa memberikan dampak berarti kepada komunitas merupakan salah satu pilar Kemanusiaan (citizenship) P&G.
Selain itu, mengeliminasi hambatan untuk perempuan dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan adalah pilar Kemanusiaan P&G.
Baca Juga: Selain Cek ke Butik, Ini 5 Cara Mudah Membedakan Emas Asli dan Palsu
Dengan terus berkomitmen secara konsisten menerapkan nilai-nilai kemanusiaan P&G, kedepannya, kami berharap para penerima manfaat program ini dapat memanfaatkan hasil pembelajaran guna kembali meningkatkan perputaraan ekonomi di masyarakat lokal.
Hadirnya para volunteers P&G Indonesia dalam membantu pelatihan ini, akan membantu masyarakat semakin tangguh dan terus kreatif dalam mengembangkan unit usaha Warung yang telah didirikan.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Indra Gunawan bahwa upaya kolaborasi ini merupakan upaya mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi yang dapat memicu laju perekonomian serta mendukung ketahanan ekonomi.
Upaya penanggulangan kemiskinan harus bisa mendorong peningkatan partisipasi dan kesejahteraan perempuan.
Oleh karena itu, kesetaraan gender perlu menjadi perhatian seluruh pihak dalam bidang ekonomi, khususnya dunia usaha yang merupakan sektor utama pembangunan.
Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi juga sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan ketidaksetaraan perempuan dalam pembangunan, untuk mempercepat peningkatan kualitas keluarga.(*)