Pada masa Orde Baru, geliat perempuan Indonesia sempat tertahan. Kala itu, citra perempuan terbatas hanya sebagai sosok istri, pendamping suami, ibu bagi anak, atau pengatur dalam rumah tangga.
Perubahan baru terjadi lagi ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia di era reformasi.
Perempuan serasa diingatkan bahwa posisi dan peran strategis, bahkan jabatan tertinggi negara, adalah mimpi yang bisa diraih.
Litbang Kompas dan kolaborasi KG Media pada Maret lalu, melakukan survei terhadap 1.218 audiens KG media, tentang respons perempuan tentang berbagai isu seperti eksistensi dalam perkawinan, problem keluarga, pendidikan, pekerjaan dan politik.
Berdasarkan riset tersebut, berikut ini sejumlah pendapat sebagai insight, tentang perjuangan panjang perempuan Indonesia, dari masa ke masa.
Baca Juga: Makna Google Doodle Hari Ini dalam Rangka Hari Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan dalam Akses Pendidikan
Riset mendapati hasil bahwa mayoritas responden setuju, bahwa perempuan harus berpendidikan tinggi.
Riset juga mengungkap bahwa perempuan menganggap pendidikan sebagai hal penting dan bisa dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan.
Oleh karena itu, perempuan pun mengharapkan akses yang sama terhadap pendidikan tinggi dan mendapatkan prioritas sebagaimana laki-laki.