Menurut cerita Captain Suarniati, tidak semua perusahaan membuka pintu untuk pelaut perempuan.
"Kenapa stuck? Karena enggak semua perusaahaan pelayaran menerima wanita, enggak semua.
"Mereka hanya bilang, misalkan kita datang, mereka bilang 'oh di sini enggak terima cewek'. Jadi tanpa mereka menerima kita punya CV atau appilcation letter, langsung 'di sini tidak terima cewek' udah selasai.
Jadi tidak ada kesempatan saya waktu itu untuk tes dulu, interview dulu, enggak ada kesempatan itu," cerita Captain Suarniati.
Captain Suarniati pun terus berusaha mencari perusahaan kapal yang mau menerimanya, Kawan Puan.
Baca Juga: Ikut Perang Lawan Belanda di Usia 17 Tahun, Ini Kisah Martha Christina Tiahahu
Hingga saat itu Samudera Indonesia, sebuah perusahaan pelayaran dengan transparan menerima perekrutan kadet perempuan.
Saat ini Captain Suarniati sudah tidak lagi bertugas di laut, Kawan Puan.
Captain Suarniati kini menjabat sebagai MPD Manager di PT Samudera Daya Maritim dan bertugas di darat.
Kepada PARAPUAN, Captain Suarniati mengaku rindu dengan pekerjaannya di laut.
Di mana ia biasa menikmati pemandangan langit dan lautan sambil mendengarkan instrumen.
"Apalagi pas bulan purnama, terus lautnya tenang, dengerin instrumen, happy banget.
Baca Juga: Ini Kisah dan Perjuangan 5 Anggota Perempuan Paskibraka Nasional 2021
"Bayangkan duduk di kursinya Nahkoda, terus di headsetnya kita tu ada pianonya Richard Clayderman, biolanya Kitaro terus nikmati laut, itu indah sekali," ucap Kapten Suarniati sambil berkaca-kaca.
Nah, Kawan Puan, itu sekilas perjalanan Kapten Suarniati dalam bidang pekerjaan yang masih banyak didominasi laki-laki.
Meski sempat mendapat penolakan hingga harus menunggu satu tahun lamanya, sosoknya kini sukses menjadi inspirasi.
(*)