Angkat Isu Perjuangan Mimpi, Ini Dia Deretan Film Lokal Terbaik Karya Anak Bangsa

Rizka Rachmania - Rabu, 18 Agustus 2021
Poster film Sokola Rimba, kisah nyata dari Butet Manurung memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak masyarakat suku Anak Dalam.
Poster film Sokola Rimba, kisah nyata dari Butet Manurung memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak masyarakat suku Anak Dalam. www.tribunnewswiki.com

Parapuan.co - Kumpulan karya sineas dan aktor serta aktris terbaik Indonesia selalu bisa menginspirasi kita semua.

Di momen Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus kemarin, karya sineas dalam negeri ini juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan perjuangan.

Terutama kebersamaan dan perjuangan sebagai satu kesatuan untuk melewati segala tantangan yang ada bersama-sama.

Karya para sineas kebanggaan Indonesia ini pun mampu memberikan semangat pada kita semua dalam hal meraih mimpi dan mewujudkan cita-cita.

Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan, 5 Film Pendek Ini Angkat Kebudayaan Masyarakat Indonesia

Melalui berbagai cerita ikonik yang telah menyentuh hati para pencinta film lokal di tanah air, film dalam negeri ini mampu membangun semangat, mimpi, dan harapan.

Deretan film karya sineas lokal itu membangkitkan semangat kita untuk terus berjuangan bersama melewati berbagai momen, baik senang maupun susah bersama-sama.

Ini dia lima rekomendasi film lokal terbaik karya anak bangsa yang penuh dengan perjuangan mimpi serta cita-cita.

Deretan film berikut ini pun sudah bisa Kawan Puan tonton melalui layanan streaming online, Disney+ Hotstar.

1. Athirah

Athirah adalah sebuah film tentang perjuangan perempuan tangguh penuh inspirasi.

Diangkat dari novel karya Alberthiene Endah dengan judul yang sama, Athirah mengisahkan hidup seorang perempuan Bugis Makassar bernama Athirah (Cut Mini).

Athirah ini tak lain adalah ibunda dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Athirah harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit tapi terus mencari cara untuk mempertahankan harga diri dan keluarganya.

Masalah mulai muncul di kehidupan keluarga kecilnya yang bahagia ketika sang suami Puang Aji (Arman Dewarti) menikahi perempuan lain.

Konflik juga terjadi saat Jusuf Kalla atau yang akrab disapa dengan panggilan Ucu saat remaja (Christoffer Nelwan) merasa kesal pada ketidaktegasan sang ibu dalam mengambil keputusan.

2. Sokola Rimba

Sokola Rimba menceritakan perjuangan Butet (Prisia Nasution) dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak masyarakat suku Anak Dalam atau Orang Rimba (Orang Ulu).

Butet memiliki harapan besar agar anak-anak yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan Bukit Duabelas bisa belajar membaca, menulis, dan berhitung.

Pada suatu hari, Butet yang terserang demam malaria di tengah hutan diselamatkan oleh Nyungsang Bungo.

Bungo yang berasal dari hilir sungai Makekal ternyata diam-diam telah lama memperhatikan Butet mengajar membaca karena ia ingin membaca sebuah surat perjanjian yang diduga mengeksploitasi tanah tempat ia tinggal.

Butet pun mulai memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal dan mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo dan anak-anak lainnya.

Baca Juga: Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' Menang Golden Leopard Locarno Film Festival

3. Cahaya Dari Timur Beta Maluku

Cahaya Dari Timur Beta Maluku adalah kisah inspiratif sosok Sani Tawainella membangun semangat anak-anak Maluku.

Cerita dari Indonesia Timur yang mengangkat kisah nyata Sani Tawainella (Chicco Jerikho), mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain profesional.

Sani mengalami tekanan psikologis atas apa yang terjadi pada kariernya.

Tak hanya beban hidup, ia pun menyaksikan berbagai kejadian memilukan terhadap anak-anak di Maluku yang membekas di hati dan ingatannya.

Atas dorongan hati nuraninya, Sani pun tergerak untuk memperhatikan hidup anak-anak di Maluku, Ambon.

Selain menjadi tukang ojek, Sani mengadakan latihan sepak bola dan membentuk sekolah sepak bola sederhana berbekal pengalaman dan pengetahuannya.

4. Perahu Kertas 2

Perahu Kertas 2 mengikuti kisah pasang surut hubungan Kugy (Maudy Ayunda), sosok perempuan tomboy dan periang dengan Keenan (Adipati Dolken), seorang pelukis muda berbakat.

Keenan kembali tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga akibat serangan stroke yang diderita ayahnya.

Keenan juga tengah menjalani hubungan kasih jarak jauh dengan Luhde (Elyzia Mulachela) yang tinggal di Bali.

Di lain sisi, Kugy pun menjalin asmara dengan Remi (Reza Rahadian), atasannya di biro iklan AdVocaDo.

Namun suatu hari, Keenan memutuskan untuk kembali bertemu Kugy untuk mengembalikan buku “Jenderal Pilik” milik Kugy.

Namun, peristiwa demi peristiwa memaksa Keegan dan Kugy untuk mengambil keputusan yang dapat mempertemukan maupun memisahkan hati mereka.

Baca Juga: Berkompetisi di Festival Film Toronto, Film Yuni Angkat Kisah Mimpi Remaja Perempuan

5. 5 Cm

Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima sahabat yang selalu bersama selama sepuluh tahun.

Suatu hari kelimanya memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi selama tiga bulan.

Hal ini ternyata membawa banyak perubahan dalam kehidupan mereka berlima.

Setelah tiga bulan, mereka berlima kembali bertemu dan berangkat dalam sebuah petualangan penuh impian dan tantangan.

Kelimanya berencana untuk mendaki puncak Mahameru guna mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada tanggal 17 Agustus.

Dalam perjalanannya, kelimanya akan mengenal makna persahabatan dan mendalami perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. (*)

Sumber: Rilis Disney+ Hotstar
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru