Parapuan.co - Sebanyak 23 atlet kontingen Indonesia siap berangkat dan bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020.
Paralimpiade Tokyo 2020 atau Tokyo Paralympic 2020 ini bakal diselenggarakan selama kurang lebih dua pekan, yakni tanggal 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021.
Sama seperti Olimpiade Tokyo, Paralimpiade Tokyo sebenarnya dijadwalkan untuk dilaksanakan tahun lalu, namun pandemi Covid-19 mengubah segalanya.
Akibat pandemi, Paralimpiade Tokyo 2020 harus diundur satu tahun.
Baca Juga: Sederet Bonus yang Diterima Greysia dan Apri; dari Baso Aci, Rumah, hingga Sapi
Kontingen Indonesia yang berangkat ke Tokyo terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial.
Di ajang olahraga Paralimpiade Tokyo 2020 kali ini, Indonesia mengirimkan 23 atlet untuk bertanding di berbagai cabang olahraga.
Atlet-atlet tersebut akan didampingi oleh 13 pelatih dan 24 ofisial.
Ofisial yang ikut berangkat ke Paralimpiade Tokyo 2020 tahun ini terdiri dari fisioterapis, mekanik, admin, living assistant, dokter, CdM, Deputy CdM, dan Covid-19 liaison officer.
Tugas para ofisial ini adalah untuk mendukung para atlet, serta menyediakan kebutuhan mereka selama bertanding.
Melansir dari laman kemenpora.go.id, para atlet kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 itu sudah dikukuhkan dan dilepaskan oleh Menpora.
Secara virtual, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali secara resmi mengukuhkan dan melepaskan kontingen Indonesia untuk mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020.
"Saya, Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mengukuhkan dan sekaligus melepas kontingen Indonesia yang akan bertanding di arena Paralympic Tokyo 2020," ucap Menpora, Sabtu pagi, (14/8/2021).
Menpora Amali pun memberikan semangat kepada para atlet paralimpik untuk berprestasi.
Menurut Menpora, prestasi yang baru saja diraih atlet Indonesia dalam Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu harus menjadi penyemangat dan inspirasi bagi para atlet paragames itu.
"Saudara-saudara harus bisa menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam olahraga. Keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk berprestasi," ujar Amali memberi semangat.
"Tetapi Anda harus tunjukkan bahwa di dalam olahraga, di dalam semangat olahraga semua sama, semua punya kesempatan untuk bisa berprestasi," tegasnya.
Menpora Amali pun mengapresiasi perjuangan atlet paralimpik Indonesia yang sudah melakukan perjuangan luar biasa agar bisa lolos ke Paralympic 2020.
Memang, sebelum bisa berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020, para atlet dari tiap kontingen seluruh negara harus mengikuti berbagai single event di berbagai negara untuk mendapatkan poin.
Selain itu, para atlet sudah melakukan tahapan persiapan Pelatnas sejak Oktober 2020.
Oleh karenanya, meski harus latihan dan bersiap di situasi pandemi, namun hal itu seharusnya tidak menjadi alasan atlet paralimpik tidak berprestasi.
"Kita tidak boleh merasa ada yang lebih atau kita merasa berada di belakang dari atlet atau peserta dan negar-negara lain star sama," tegas Amali.
Dalam acara pengukuhan dan pelepasan itu, Menpora tak lupa meminta para atlet untuk fokus ke pertandingan dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat berlaga di lapangan.
Amali juga berpesan bahwa para atlet harus tampil all out karena mereka semua adalah pahlawan olahraga Indonesia.
"....Tunjukkan kemampuan terbaik Anda di lapangan nanti, all out untuk bertanding, berjuang, karena Anda semua adalah pahlawan-pahlawan olahraga Indonesia," ucap Amali kepada para atlet paralimpik Indonesia.
"Sebagai pahlawan itu, ada jiwa ksatria, pantang menyerah, dan bertanding sampai titik akhir," harapnya.
Baca Juga: Keren! Ini 5 Negara di Asia Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020 Terbanyak dari Atlet Perempuan
Sementara itu, Ketua Umum National Paralympic Committe (NPC) Indonesia, Senny Marbun menyampaikan bahwa ada peningkatan jumlah atlet yang bertanding di Paralimpiade kali ini.
Indonesia tahun ini memberangkatkan 23 atlet dari total 7 cabang olahraga.
Sebagai perbandingan, tahun lalu Indonesia memberangkatkan 9 atlet dari 4 cabang olahraga.
"Ini merupakan perbandingan yang sangat signifikan, NPC berharap semua atlet yang berangkat bisa memberikan prestasi yang terbaik guna mengharumkan nama bangsa dan negara," katanya.
Sebagai tambahan informasi untuk Kawan Puan, per hari Selasa, (17/8/2021) waktu Tokyo, Jepang, kloter pertama kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2020 sudah tiba.
Di kloter pertama ini ada 6 atlet dan 5 ofisial yang berasal dari 3 cabang olahraga yaitu balap sepeda, tenis meja, dan renang.
Sesampainya di Bandara Narita, Tokyo, Jepang, kontingen Indonesia menjalani tes PCR dengan hasil negatif dan selanjutnya dibawa menuju Athletes' Village.
Wah, jadi tidak sabar menyaksikan kontingen Indonesia bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020 ya, Kawan Puan! (*)