Sebelum Diversifikasi Investasi, Lakukan 3 Pertimbangan Ini Supaya Tak Merugi

Vregina Voneria Palis - Rabu, 18 Agustus 2021
Diversifikasi investasi dapat meminimalisir risiko dan kerugian.
Diversifikasi investasi dapat meminimalisir risiko dan kerugian. Yevgeniy Sambulov

Parapuan.co - Diversifikasi investasi adalah membagi-bagi modal investasi kamu ke dalam beberapa aset atau instrumen.

Tujuan diversifikasi investasi ini adalah menghindari kerugian besar, jika saja investasi yang kamu tanami modal sedang turun.

Namun, kamu tidak boleh asal-asalan begitu saja melakukan diversifikasi investasi ini.

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu sebelum mantap melakukan diversifikasi investasi.

Baca Juga: Punya Desain Modern, Ini Rekomendasi Produk Perhiasan Emas Masa Kini

Ninet Dangirani, Certified Financial Planner, Qualified Wealth Planning dan Associate Estate Planning Practitioner menjelaskan ada beberapa hal yang harus kita perhatikan atau pertimbangkan sebelum diversifikasi investasi.

Apa saja, sih? Yuk, kita simak!

1. Tidak perlu terlalu banyak

Menurut ahli finansial, hindari membagi dana terlalu banyak ke beberapa instrumen investasi, meski tidak ada batasan jumlah dalam diversifikasi investasi.

Bukan tanpa alasan, semakin banyak kamu memecah dana maka semakin sedikit dana yang tersimpan pada satu instrumen investasi.

Kalau begitu, keuntungan yang kamu terima juga tidak akan maksimal. 

"Banyaknya berapa? Saran saya sih, jangan terlalu banyak, karena kita kan, harus melakukan korelasi. Kalau terlalu banyak, itu akan membuat uang yang dipisah-pisahin semakin sedikit, jadi keuntunganya enggak terasa," jelas Ninet.

2. Memilih instrumen dari sektor yang berbeda

Ninet juga menyarankan kita untuk memilih instrumen investasi dari sektor yang berbeda.

Tujuannya untuk meminimalisir risiko, jika satu sektor tersebut mengalami penurunan, maka dana kamu di sektor lain masih aman.

Baca Juga: Penting! Ini 3 Tips Diversifikasi Investasi untuk Meminimalisir Risiko

"Jadi jenis dan macamnya itu berbeda-beda, semakin jauh korelasinya dari aset yang diinvestasikan itu semakin baik, jadi seperti properti, sama saham, sama emas," terang Ninet.

"Atau kalau sama-sama saham, kita pilih, misalnya ada yang di telekomunikasi, ada yang di kesehatan. Kayak sekarang nih, banyak saham-saham yang lagi turun, yang naik daun yang medis. Jadi pilih sektor yang berbeda-beda," jelasnya lebih lanjut.

3. Diskusi dengan pakar atau penasehat keuangan

Saat melakukan diversifikasi investasi, kamu disarankan untuk berkonsultasi atau menggunakan jasa profesional.

Hal ini penting kamu pertimbangkan untuk meminimalisir risiko, terlebih jika kamu masih belum memahami benar instrumen investasi yang kamu pilih.

"Milih sendiri boleh sih, tapi kalau milih sendiri dan enggak ngerti berarti ya, cuma asal. Kalau kita kerjain sendiri, selama kita bisa memantau, no problem (enggak masalah). Tapi kalau kita enggak ngerti, kita bisa salah langkah," jelas Ninet panjang lebar.

"Kalau kita mau lakukan sendiri, pastikan kita sudah memahami instrumen yang mau kita coba ini," tegas Ninet.

Baca Juga: Keuntungan Investasi Mata Uang dan Rekomendasi Valas yang Nilainya Stabil

Nah, Kawan Puan, itu dia hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum diversifikasi investasi.

Terapkan tips tadi saat kamu mulai diversifikasi investasi, ya! (*)