Seperti diketahui, Malala Yousafzai telah menjadi sasaran pasukan Taliban setelah kampanyenya yang menuntut kesetaraan perempuan dalam bidang pendidikan.
Malala sudah dikenal semenjak berusia 11 tahun. Ia menulis blog dengan nama pena samaran kepada BBC terkait kehidupan di bawah kekuasaan Taliban di Pakistan.
"Saya sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan saat ini, terutama tentang keselamatan perempuan dan anak perempuan di sana," tambah Malala dalam video tersebut.
"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan beberapa aktivis di Afghanistan, termasuk aktivis hak-hak perempuan.
"Mereka berbagi keprihatinan bahwa mereka tidak yakin seperti apa hidup mereka nantinya," katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Zarifa Ghafari, Walikota Perempuan di Afghanistan yang Jadi Incaran Militan Taliban
Malala Yousafzai mengatakan bahwa dia telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Ia memintanya untuk menerima pengungsi Afghanistan dan memastikan bahwa semua anak pengungsi memiliki akses ke pendidikan.
Malala juga menuntut agar anak dan perempuan Afganistan yang harus mengungsi memiliki akses ke keselamatan dan perlindungan.
Ia meminta jaminan dari pemimpin-pemimpin dunia bahwa masa depan perempuan dan anak yang harus mengungsi tidak akan hilang.
Malala Yousafzai dan Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan Fawad Chaudhry juga telah berbicara di telepon.