Parapuan.co - Beberapa hari ini masyarakat tengah dihebohkan dengan virus Marburg.
Pasalnya, pandemi Covid-19 saja belum usai, dan masyarakat pun kembali dikejutkan dengan wabah virus Marburg yang sudah terdeteksi di Guinea, Afrika Barat.
Baca Juga: Sering Alami Nyeri Haid Tak Tertahankan, Awas Bisa Jadi Tanda-tanda Endometriosis
Dilansir dari laman resmi WHO, Lembaga kesehatan dunia ini mengungkap, mereka yang terinfeksi juga akan mengalami nyeri otot, diare berhari-hari, sakit perut, mual dan muntah.
Selain itu pada beberapa orang, virus Marburg akan menyebabkan perdarahan parah di beberapa area tubuh seperti hidung, gusi, dan vagina.
Bahkan dalam kasus yang fatal, virus Marburg mampu menyebabkan kematian antara hari ke 8-9 setelah timbul gejala.
Mengetahui berbagai risiko dan gejala yang timbul, tentu kita juga tidak mau terjangkit virus ini ya, Kawan Puan, oleh sebab itu hendaknya melakukan pencegahan.
Masih dari sumber yang sama, berikut ini beberapa pencegahan yang disarankan oleh WHO.
1. Mengurangi risiko penularan dari kelelawar ke manusia
Rousettus aegyptiacus adalah kelelawar yang dianggap sebagai inang alami virus Marburg.
Maka dari itu, hendaknya orang harus mengurangi kontak yang terlalu lama di tambang yang dihuni oleh koloni kelelawar.
Di mana setidaknya orang yang bekerja atau wisata ke tambang diwajibkan mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain termasuk masker.
2. Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia lain
Virus Marburg bisa menular ke manusia karena adanya kontak langsung dengan pasien yang teinfeksi, terutama jika melalui cairan tubuh.
Berkaca dari hal tersebut, sebaiknya kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi virus Marburg harus dihindari.
Biasanya orang yang merawat pasien yang terinfeksi virus Marburg akan menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri.
Kemudian, supaya makin aman, sebaiknya jaga kebersihan diri, misalnya cuci tangan secara teratur.
Baca Juga: 5 Tips Ampuh Cegah Tubuh dari Diabetes, Kawan Puan Wajib Tahu
3. Melakukan langkah-langkah penahanan wabah
Orang yang meninggal karena mengidap virus Marburg sebaiknya segera dikuburkan dengan cepat.
Selanjutnya, mereka yang yang terlibat kontak dengan pasien yang meninggal akan dipantau kesehatannya selama 21 hari.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan pasien yang terkonfirmasi pun bisa mendapat perawatan yang baik.
Tak hanya itu saja, masyarakat juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Baca Juga: Tak Hanya Ibu Hamil, Vaksin Covid-19 Juga Aman untuk Ibu Menyusui
4. Mengurangi kemungkinan penularan seksual
WHO merekomendasikan agar mereka yang selamat dari virus Marburg hendaknya mempraktikkan seks dan kebersihan selama 12 bulan.
Hal ini terutama dipraktikkan oleh laki-laki yang sembuh dari virus Marburg, di mana setidaknya mereka harus mengetes cairan semen sebanyak dua kali atau hingga hasilnya negatif.
Pasalnya, kontak dengan cairan tubuh itu bisa menularkan virus Marburg.
(*)