Parapuan.co - Masa pandemi Covid-19 mengharuskan kita di rumah aja. Hal ini mengakibatkan kita tidak bisa mengajak anak mengeksplorasi alam yang luas, seperti gunung, cagar alam, suaka margasatwa, atau kawasan alam lainnya.
Padahal, sangat penting bagi anak-anak untuk mengerti ekosistem apa saja di sekitarnya secara langsung.
Meskipun bisa melihatnya melalui gawai, mengeksplorasi alam langsung akan terasa berbeda dan sangat berguna bagi mereka.
Mengajak anak mengeksplorasi alam dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab akan tindakan yang mereka ambil, apakah bermanfaat bagi lingkungan atau justru merusaknya.
Oleh karena itu, membiasakan anak ramah terhadap lingkungan dan menggunakan hasil alam secukupnya adalah hal yang perlu.
Tujuannya tidak lain agar mereka mengerti bahwa bumi juga butuh dilestarikan.
Lantas, bagaimana mengajaknya berkenalan dengan alam di masa pandemi sekarang ini?
Kawan Puan tak perlu khawatir, kamu tetap bisa melakukan edukasi alam bagi buah hati di rumah saja. Berikut cara yang sudah PARAPUAN rangkum dari Eco Watch:
1. Membuat Taman Kecil di Halaman Belakang
Buat taman kecil di halaman belakang yang dimulai dari nol. Maksudnya, biarkan anak Kawan Puan yang mendesain dan menanam tanaman itu sendiri. Berikan anak waktu untuk melakukan eksplorasi.
Baca Juga: Kata Pakar Pendidikan Teknologi, Hindari 4 Komentar Ini Saat Anak Bermain Gawai
Ajari anak-anak bercocok tanam dengan menanam beberapa jenis bibit atau tunas tanaman. Saksikan bersama spesies yang berbeda tumbuh subur di halaman rumah kamu.
Saat membuat taman, Kawan Puan bisa mempersilakan anak-anak untuk menanamnya di pot atau tanah. Tetapi, tetap awasi saat mereka menggunakan cangkul untuk menggali.
Untuk menarik kupu-kupu, tanam semak dan campuran bunga tahunan dan abadi dengan ketinggian bervariasi.
Kamu bisa menggunakan jenis bunga yang cocok atau asli dari daerah kamu agar bisa tumbuh dengan subur.
Tunjukkan pada anak-anak bagaimana bunga, serangga, burung, dan mamalia kecil semuanya saling membutuhkan untuk bertahan hidup sebagai bagian penting dari jaring makanan.
2. Bertanam Sayuran
Bertanam sayuran memiliki manfaat yang baik. Salah satunya kita akan lebih merasa bahagia saat mengonsumsi hasil panen sendiri.
Manfaatkan halaman belakang rumah kamu untuk menanam beberapa jenis sayuran, misalnya cabai, selada, bayam, atau tomat.
Menanam sayuran adalah cara langsung untuk mengajari anak-anak tentang penyiraman yang tepat, sinar matahari, dan tanah yang agar tanaman bisa tumbuh.
Untuk menanam sayuran Kawan Puan tidak memerlukan halaman yang luas, lho. Mulailah dengan membuat starter kamu sendiri dengan menanam benih dalam pot kecil di tempat yang cerah dan lakukan penyiraman rutin.
Setelah cukup besar, bantu anak kamu memindahkannya ke taman atau wadah di teras atau balkon.
Baca Juga: Selain Mengubah Ejekan, Ini 4 Tips Mengajarkan Anak Mengatasi Bullying
Dorong mereka untuk menyirami tanaman, pastikan sayuran mendapatkan sinar matahari yang tepat, dan lihat mereka tumbuh.
Saat tiba waktunya untuk memanen, memasak makanan bersama dengan hasil kerja bersama untuk menunjukkan kepada anak-anak seluruh proses menghasilkan makanan, dan bagaimana manusia mengandalkan lingkungan untuk memberi makan.
3. Mengamati Burung
Melihat burung bisa di mana saja, ajak anak-anak keluar ke halaman rumah, danau, hutan kota, atau sawah dekat rumah untuk melihat spesies burung yang berbeda-beda.
Buat mereka bersemangat tentang alam dan dorong untuk mempelajari nama-nama burung lokal. Dengan begitu, akan membuat mereka merasa lebih terhubung dengan ekosistem dan lingkungan setempat.
Selain itu, biasakan anak-anak untuk membaca melalui buku, gawai, atau video untuk mempelajari habitat dan spesies burung dengan bahasa yang mudah dipahami.
Mengamati seluk beluk tentang burung berguna untuk mengasah konsentrasi anak-anak karena harus memerhatikan kicau, warna, dan bentuknya.
Jadi, edukasi alam bagi anak-anak sebenarnya cukup mudah dan menarik bagi mereka ya, Kawan Puan.
Yuk, ajarkan anak agar lebih mencintai alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
(*)
Baca Juga: Berbeda Pendapat dengan Orang Tua? Ini 5 Cara Santun Meresponnya