4. Jangan takut melakukan kesalahan
Ajarkan anak bahwa tidak ada sikap sempurna di dunia ini, apabila mereka melakukan kesalahan maka itu dijadikan pengalaman dan harus diperbaiki agar lebih baik.
Misalnya, mereka mencoret-coret tembok karena ingin mengembangkan imajinasinya. Jangan langsung dimarahi, biarkan mereka selesai menggambar.
Setelah itu, beri tahu mereka bahwa tembok bukanlah tempat untuk menggambar.
Arahkan bahwa buku gambar adalah saluran yang tepat untuk menyalurkan minatnya.
5. Selalu siap untuk membela diri
Jelaskan pada anak bahwa menghormati orang lain itu penting, tetapi kemampuan untuk mempertahankan sudut pandang dan membela diri juga diperlukan.
Contohnya, saat anak mengalami perundungan oleh teman sebayanya karena ia berkacamata.
Baca Juga: 6 Tips Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional pada Anak Remaja
Beri tahu anak untuk membela diri tanpa harus menyakiti hati orang lain, seperti “Wah, terima kasih ya. Ternyata selama ini kamu memperhatikanku.”
Dengan begitu, anak tetap berada pada jalur yang benar dalam membela dirinya.
Nah, kelima poin tadi sangat bermanfaat sekali apabila diajarkan anak menginjak usia 10 tahun bahkan bisa kurang dari itu ya, Kawan Puan.
Dengan begitu, anak akan berkembang menjadi pribadi yang bijaksana, berani, dan memiliki harga diri yang tinggi. (*)