1. Penyesuaian produk untuk konsumen yang memilih masak di rumah
Selama pandemi berlangsung terdapat perubahan pola perilaku konsumen, khususnya dalam hal mengkonsumsi makanan dan minuman.
Banyak yang lebih memilih untuk masak di rumah dibandingkan harus membeli makanan di luar dan memutuskan untuk lebih sering memasak di rumah bahkan setelah pandemi.
Dengan begitu, pelaku bisnis makanan dan minuman pun perlu menyesuaikan produk yang disediakan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang memasak di rumah.
Salah satu caranya, Kawan Puan dapat memudahkan proses memasak itu sendiri dengan menyediakan produk yang sudah siap masak.
"Atau bikin layanan berlangganan yang menyediakan paket sayuran atau daging lengkap dengan bumbu dapur agar konsumen dapat dengan mudah berkreasi di rumah," ujar Melinda.
Melina pun mengatakan, "Semuanya bisa kamu jual secara online di platform e-commerce agar konsumen tidak perlu keluar rumah."
Baca Juga: Bikin Usaha di Tengah Pandemi? Yuk Simak 4 Strategi agar Lebih Cuan
2. Memudahkan konsumen mencari produk yang dibutuhkan secara online
Bahan makanan sehari-hari sekarang menjadi salah satu pencarian utama konsumen selama pandemi berlangsung.
Konsumen juga telah mengganti preferensi mereka dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui platform online.
Pasalnya, melansir Supermarketnews.com, di awal pandemi penjualan kebutuhan sehari-hari via online meningkat secara pesat hingga 300% .
Banyak pelaku industri F&B yang sukses selama pandemi dikarenakan mereka tidak hanya berfokus pada “rak ritel” namun juga pada “rak digital”.
Maka itu, Melina pun menyarankan agar pelaku usaha yang belum memiliki toko online untuk segera masuk ke dunia digital.
"Pelaku usaha dapat memanfaatkan strategi SEO atau Search Engine Optimization yang baik, agar konsumen dapat menemukan produkmu di momen mereka membuat keputusan,” kata Melina.