Diskriminasi Perempuan dalam Film Sering Disebabkan oleh Male Gaze, Apa Itu?

Alessandra Langit - Minggu, 22 Agustus 2021
Ilustrasi penerapan male gaze atau cara pandang laki-laki di industri film
Ilustrasi penerapan male gaze atau cara pandang laki-laki di industri film Ron Lach/Pexels

Bagi Laura Mulvey, ketidaksetaraan gender adalah kekuatan pengendali dalam industri film yang dibangun untuk kesenangan penonton laki-laki.

Hal itu yang berakar dari ideologi dan wacana patriarki. Penonton pria adalah target audiens, oleh karena itu kebutuhan mereka dipenuhi terlebih dahulu.

Industri film tidak menempatkan perempuan dalam peran di mana mereka dapat mengendalikan sebuah adegan, melainkan hanya untuk diamati secara pasif.

Pandangan yang ditemukan pada tahun 1975 tersebut sayangnya masih ditemukan dalam film-film di era modern.

Baca Juga: Mengenal Istilah Seksisme, Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan

Contoh Penerapan Male Gaze

Transformers (2007)

Menurut Film Inquiry, salah satu film yang menerapkan male gaze adalah Transformers karya Michael Bay.

Film ini ini memiliki perbedaan besar dalam rasio karakter laki-laki dan perempuan yang menjadikan film ini tidak representatif, karena tidak menggambarkan 50 persen penontonnya.

Semua pemeran perempuan dieksplorasi secara seksual dalam beberapa cara dan tidak memiliki relevansi dengan alur cerita.

Objektifikasi perempuan dalam film ini hanya untuk menyenangkan laki-laki tanpa ada relevansi dengan cerita.

Contoh adegannya adalah saat Megan Fox yang memerankan kekasih Sam Witwicky (Shia LaBeouf) mengenakan atasan ketat berpotongan rendah dan berpose di atas mesin mobil.

Adegan yang merendahkan perempuan ini juga diikuti dengan berbagai angle dan bidikan kamera yang diambil dari perspektif bagaimana laki-laki mengeksplor tubuh perempuan.

Adegan ini jelas hanya untuk kepuasan seksual yang ditujukan kepada penonton laki-laki yang dominan.

Baca Juga: Mengenal Definisi dan Contoh Misogini yang Sering Kita Alami