Parapuan.co - Setelah menikah sering kali muncul pertanyaan yang mengarah pada urusan pribadi dan sensitif seperti, "Kapan kamu akan punya anak?"
Budaya bertanya hal-hal privat seperti ini bisa datang dari mana saja, entah itu sekadar basa-basi, tuntutan orang tua, atau menggoda pasangan baru.
Orang lain tidak akan mengerti kondisi sebenarnya mengapa hingga saat ini belum memiliki anak.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini Respon Bijak Saat Orang Lain Lakukan Single-Shaming
Ada banyak alasan di baliknya, seperti keputusan tidak memiliki anak, sengaja menunda memiliki anak, bahkan sedang berjuang mengatasi infertilitas.
Jika pertanyaan ini sering diulang-ulang khususnya pada seseorang dengan infertilitas, ini akan mengingatkannya tentang rasa sakit selama perjuangan tanpa jaminan keberhasilan.
Kawan Puan mungkin jengah dengan pertanyaan ini, rasa ingin marah atau bersikap defensif mungkin menjadi opsi.
Untuk menghindari sikap itu, berikut ini saran dari Verywell Family untuk mengatasi orang yang sering bertanya kapan punya anak.
1. Memberikan tanggapan yang mengalihkan pembicaraan
Jika kamu merasa tidak perlu untuk menjelaskan kondisimu, berikan tanggapan sederhana yang mengalihkan pembicaraan.
Tentu saja kamu tidak panik atau menjadi gelagapan saat menjawabnya. Atur dirimu, bernapaslah dalam-dalam sebelum menanggapinya.