3. Putuskan untuk Pergi
Ada kalanya orang-orang itu tidak kenal lelah dan mengulik alasan mengapa kamu sampai saat ini tidak memiliki keturunan.
Jangan lelah dan selalu memilih untuk berprinsip bahwa hal itu adalah pilihan dan urusan pribadi kamu sendiri. Kamu bisa menjawabnya seperti berikut:
- "Aku benar-benar tidak ingin membicarakannya."
- "Tolong mengerti, saya lebih suka tidak membahas ini sekarang."
- "Saya ingin kamu mendengar bahwa ini adalah topik yang tidak ingin saya bicarakan."
- "Saya tidak tahu apakah kamu mendengarkan saya, tetapi saya tidak ingin membicarakan hal ini."
Jika respons ini masih tidak membantu, kamu berhak untuk pergi, terutama jika seseorang memberikan nasihat yang tidak diinginkan, membuat komentar yang menyalahkan, atau menanggapi secara negatif.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Seksisme Bisa Merusak Hubungan dengan Pasangan
Intinya, Kawan Puan tidak berutang penjelasan apa pun kepada siapa pun. Jika dirasa benar, kamu bisa mencoba menjelaskan mengapa pertanyaan seperti itu tidak pantas.
Respons lainnya yaitu tersenyum, memberikan jawaban yang sopan dan singkat ("Saya benar-benar tidak tahu"), dan ganti topik atau pergi.
Kamu berhak menetapkan batasan, jika itu mengusikmu jangan pernah untuk menanggapinya.
Menjelaskan keputusan pribadi kepada orang lain itu juga susah, sebab mereka memiliki pedoman dan sudut pandangnya sendiri.
Nah, jangan ragu-ragu untuk menolak dan tidak menjawab pertanyaan kapan kamu akan punya anak ya, Kawan Puan.
Tidak perlu menjelaskan jika kamu tidak mau, kamu berhak atas dirimu dan rahasia pribadimu mengapa belum memiliki anak sampai saat ini. (*)