Sedangkan Sahraa Karimi secara terbuka meminta bantuan kepada komunitas film di seluruh dunia.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Sahraa menuliskan surat yang ditujukan oleh teman-teman pembuat filmnya di luar Afghanistan.
تقاضای رخصتی بنده و همچنین بر حال بودن موقف و سمت رسمی ام.
امیدوارم از تبصره های حاشیه ای بعضی از هموطنان من دوری کنند. pic.twitter.com/opmT3s3uDu
— Sahraa Karimi/ صحرا كريمي (@sahraakarimi) August 17, 2021
"Semua yang saya perjuangkan untuk membangun industri film di negara saya berisiko hancur," tulis Karimi, diterjemahkan oleh Indie Wire.
"Mereka akan melucuti hak-hak perempuan, kita akan didorong ke dalam bayang-bayang kematian, ekspresi kita akan dibungkam," katanya lebih lanjut.
Karim kemudian memohon bantuan komunitas film di berbagai negara untuk membantu hak-hak mereka untuk berkarya.
Baca Juga: Buat Akun Instagram, Angelina Jolie Unggah Surat tentang Perjuangan Perempuan Afghanistan
"Tolong bantu kami, buat seluruh dunia dengar apa yang terjadi pada kami. Tolong bantu kami dengan memberi tahu negaramu tentang apa yang terjadi di Afghanistan. Jadilah suara kami di luar Afghanistan," pintanya.
Sinema Afghanistan perlahan berkembang dalam satu dekade terakhir, sebagian besar dipimpin oleh upaya sutradara perempuan yang gigih.
Sejak Amerika Serikat mengusir Taliban dari Afghanistan, film-film lokal mulai mendapat pujian di festival internasional.
Banyak di antaranya dibuat oleh sutradara perempuan yang kekurangan sumber daya dan menghadapi ancaman kekerasan terus-menerus.
Kemajuan itu telah dilenyapkan dalam waktu satu malam dengan kembalinya kekuasaan Taliban.