Parapuan.co – Salah satu pertanyaan yang sering didapat pasangan setelah menikah adalah kapan punya anak.
Tentu saja, tidak semua orang nyaman mendapatkan pertanyaan kapan punya anak tersebut.
Budaya bertanya hal-hal privat seperti ini bisa datang dari mana saja, entah itu sekadar basa-basi, tuntutan orang tua, atau menggoda pasangan baru.
Baca Juga: Benarkah Kehadiran Anak Menambah Kebahagiaan Pasangan? Ini Jawaban Pakar
Orang lain tidak akan mengerti kondisi sebenarnya mengapa hingga saat ini belum memiliki anak.
Ada banyak alasan di baliknya, seperti keputusan tidak memiliki anak, sengaja menunda memiliki anak, bahkan sedang berjuang mengatasi infertilitas.
Jika pertanyaan ini sering diulang-ulang khususnya pada seseorang dengan infertilitas, ini akan mengingatkannya tentang rasa sakit selama perjuangan tanpa jaminan keberhasilan.
Kawan Puan mungkin jengah dengan pertanyaan ini, rasa ingin marah atau bersikap defensif mungkin menjadi opsi.
Untuk menghindari sikap itu, berikut ini saran dari Verywell Family untuk mengatasi orang yang sering bertanya kapan punya anak.
1. Memberikan tanggapan yang mengalihkan pembicaraan
Jika kamu merasa tidak perlu untuk menjelaskan kondisimu, berikan tanggapan sederhana yang mengalihkan pembicaraan.
Tentu saja kamu tidak panik atau menjadi gelagapan saat menjawabnya. Atur dirimu, bernapaslah dalam-dalam sebelum menanggapinya.
Baca Juga: Keputusan Childfree Makin Banyak Dipilih Perempuan, Ini Alasannya Menurut Pakar
Berikut ini tanggapan sederhana yang bisa kamu gunakan saat menerima pertanyaan itu.
- "Tidak yakin. Jadi, bagaimana pekerjaan barumu?"
- "Hmm, kapan ya? Aku juga tidak tahu."
- "Aku lebih suka tidak membicarakannya, terima kasih."
- "Itu pertanyaan yang rumit."
- "Oh, itu sesuatu yang tidak ingin saya bicarakan."
- "Rahasia pribadi dong, mau tahu aja nih kamu."
- "Itu pertanyaan pribadi, dan saya tidak ingin membagikannya denganmu."
Perlu diingat bahwa memutuskan apakah akan memberi tahu seseorang tentang keputusan atau ketidaksuburan itu rumit.
Terlebih, jika orang lain menjawab dengan sudut pandangnya sendiri tanpa memberikan simpati.
2. Tidak menjawab sama sekali
Kamu punya hak untuk tidak menjawabnya sama sekali, sebab itu memang bukan urusan mereka.
Kamu bisa berpura-pura tidak mendengar mereka bertanya, cukup tersenyum, dan alihkan topik.
Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Kebanyakan orang akan menerima petunjuk yang kamu berikan itu.
Baca Juga: Mengenal Istilah Childfree, Keputusan untuk Tidak Memiliki Anak karena Pilihan
3. Putuskan untuk pergi
Ada kalanya orang-orang itu tidak kenal lelah dan mengulik alasan mengapa kamu sampai saat ini tidak memiliki keturunan.
Jangan lelah dan selalu memilih untuk berprinsip bahwa hal itu adalah pilihan dan urusan pribadi kamu sendiri. Kamu bisa menjawabnya seperti berikut:
- "Aku benar-benar tidak ingin membicarakannya."
- "Tolong mengerti, saya lebih suka tidak membahas ini sekarang."
- "Saya ingin kamu mendengar bahwa ini adalah topik yang tidak ingin saya bicarakan."
- "Saya tidak tahu apakah kamu mendengarkan saya, tetapi saya tidak ingin membicarakan hal ini."
Jika respons ini masih tidak membantu, kamu berhak untuk pergi, terutama jika seseorang memberikan nasihat yang tidak diinginkan, membuat komentar yang menyalahkan, atau menanggapi secara negatif.
Intinya, Kawan Puan tidak berutang penjelasan apa pun kepada siapa pun. Jika dirasa benar, kamu bisa mencoba menjelaskan mengapa pertanyaan seperti itu tidak pantas.
Respons lainnya yaitu tersenyum, memberikan jawaban yang sopan dan singkat ("Saya benar-benar tidak tahu"), dan ganti topik atau pergi.
Baca Juga: Cara Cerdas Jawab Pertanyaan ‘Kapan Nambah Anak’ Ala Maya Septha
Kamu berhak menetapkan batasan, jika itu mengusikmu jangan pernah untuk menanggapinya.
Menjelaskan keputusan pribadi kepada orang lain itu juga susah, sebab mereka memiliki pedoman dan sudut pandangnya sendiri.
Kawan Puan, jangan ragu-ragu untuk menolak dan tidak menjawab pertanyaan kapan punya anak ya jika dirasa cukup menggantu untukmu! (*)