Parapuan.co - Pandemi Covid-19 yang belum juga usai membuat semua orang di dunia, termasuk di Indonesia, harus beradaptasi dengan kehidupan normal yang baru.
Jika sebelum pandemi kita bisa berkegiatan secara bebas, kini banyak kebiasaan baru yang harus dilakukan seperti bekerja dan belajar dari rumah, harus selalu memakai masker saat bepergian, menaati protokol kesehatan secara ketat, dan melakukan vaksinasi Covid-19.
Namun ternyata, pandemi ini tidak hanya mempengaruhi orang dari sisi kesehatan fisik, namun juga mental dan emosional.
Kelelahan mental yang dialami seseorang karena dampak pandemi Covid-19 ini disebut dengan pandemic fatigue atau Covid-19 fatigue.
Baca Juga: Male Gaze vs Female Gaze: Perbedaan Cara Pandang Perempuan dan Laki-Laki dalam Film
Pandemi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kelelahan mental, karena banyak hal seperti ketakutan dan kewaspadaan yang berkepanjangan.
Gejala itu di antaranya gejala mental, emosional, dan fisik, karena terus terpapar stresor pandemi seperti jarak sosial, isolasi dari keluarga atau teman, takut tertular Covid-19, banyaknya pertemuan virtual, tekanan keuangan, dan banyak lagi.
Kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional loh, Kawan Puan. Selain itu, masalah kesehatan kronis juga terjadi.
Kondisi kesehatan itu seperti sakit kepala, tak bisa fokus, masalah pencernaan, insomnia, sistem kekebalan tubuh melemah, yang akhirnya mempengaruhi fungsi sehari-hari seseorang.
Baca Juga: Mengenal Female Gaze, Cara Lensa Perempuan Memandang Dunia dalam Film
Lalu, bagaimana mengatasinya?
Kepala Psikologi dan Senior Psikolog Klinis di Departemen Kedokteran Psikologis National University Hospital, Terri Chen, membagikan beberapa tips berikut ini.
- Self Awareness
Perubahan tidak bisa dilakukan, jika kita tidak menyadari apa yang sedang terjadi di dalam diri kita.
Saat kita sedang sibuk beraktifitas, mudah untuk mengabaikan emosi dan perilaku yang sebenarnya merupakan tanda peringatan bagi kita.
Maka, latihlah kesadaran untuk menjaga kesehatan mental. Luangkan waktu untuk memeriksa keadaan diri setiap hari.
Misalnya saja sesingkat satu menit per hari untuk mengamati dan menjelaskan kepada diri sendiri, apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan tubuh dari dalam.
Baca Juga: Covid-19 Fatigue, Kelelahan Emosional dan Mental Akibat Pandemi Covid-19
- Mengisi Waktu Luang dengan Kegiatan Kreatif
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengisi ulang energi, selama pandemi.
Liburan singkat atau bertemu beramai-ramai dengan orang lain tentu sudah tak bisa menjadi pilihan ya, Kawan Puan!
Coba kegiatan kreatif dan terbuka terhadap ide dan pengalaman baru. Misalnya dengan mencoba resep masakan baru, membuat kerajinan tangan, menonton film atau berolahraga.
- Bersyukur dan Menerima Situasi
Ada banyak terjadi di luar kendali kita, yang dapat membuat kita merasa marah dan frustasi. Padahal hal ini bisa menyebabkan kritik diarahkan ke diri kita sendiri atau orang lain.
Tunjukkan rasa syukur dan menerima kepada diri sendiri atau orang lain, lewat satu tindakan sehari.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa membantu kita merasa lebih bahagia dan meningkatkan sistem kekebalan dan tingkat energi pada tubuh.
- Coba Teknik Lima, Empat, Tiga, Dua, Satu
Coba teknik 'lima, empat, tiga, dua, satu' untuk bersantai. Coba lihat ke sekeliling dan sebutkan dengan lantang saat kamu memperhatikannya.
Baca Juga: Kenali Tandanya, Ini 7 Gejala Covid-19 Fatigue yang Harus Diwaspadai
Lima hal yang kamu lihat, empat hal yang kamu rasakan, tiga hal yang dapat kamu dengar, dua hal yang membuat kamu bisa mencium bau dan satu hal yang bisa kamu rasakan.
- Bicara dengan Seseorang
Cari bantuan jika Kawan Puan menyadari memilili tanda-tanda kelelahan akibat pandemi.
Berbicara dengan seorang profesional atau seseorang yang kamu percayai, meminta mereka mendengarkan apa yang kamu rasakan dan dapatkan dukungan bisa membantu mengatur emosi dan mengurangi stres.
(*)