Hingga kini, juru bicara dari Aplikasi OnlyFans menolak untuk memberitahu bank mana yang memiliki perjanjian proses pembayaran baru atau yang diperbaharui tersebut.
"Perubahan 1 Oktober 2021 yang diusulkan tidak lagi diperlukan karena jaminan mitra perbankan bahwa OnlyFans dapat mendukung semua genre pembuat konten," kata perwakilan tersebut.
Asal tahu saja, aplikasi OnlyFans yang didirikan sejak tahun 2016 ini populer karena konten 'dewasa' yang termuat di dalamnya.
Baca Juga: Mengenal Vaksin Pfizer yang Kini Mulai Digunakan di Indonesia
Meskipun OnlyFans telah menyelesaikan konfliknya dengan bank, beberapa perusahaan telah menolak berbisnis dengan OnlyFans dan mempublikasikan masalah serta memberitahu besar uang yang mengalir dari situs tersebut.
Pendiri dan CEO OnlyFans, Tim Strokely menyalahkan larangan pornografi pada bank dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan 24 Agustus.
Ia mengatakan, beberapa bank, termasuk JP Morgan Chase, Bank of New York Mellon dan Metro Bank Inggris telah menghentikan layanan OnlyFans dan kemampuannya untuk membayar kreator konten.
Reaksi keras di antara kreator OnlyFans juga tentu mendorong perusahaan untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.