Mengacu pada MedicalNewsToday, koyo KB dapat ditempelkan di bagian lengan, perut, punggung, dan juga pantat.
Koyo KB pun makin praktis manakala koyo ini tak perlu dilepas saat sedang mandi, berenang, berolahraga, atau beraktivitas lainnya.
Baca Juga: Ingin Coba Kontrasepsi Koyo KB? Ini Plus Minusnya yang Perlu Diketahui
Namun, agar dapat befungsi dengan sempurna hingga 99% efektif dalam mencegah kehamilan, penggunaannya harus dilakukan dengan benar.
Pertama, pastikan kulit telah dibersihkan dan dalam keadaan kering sebelum menempelkan koyo KB, usahakan untuk menempelkan koyo di area kulit yang tidak ditumbuhi rambut, agar tidak sakit saat melepas koyo.
Kedua, tempelkan koyo, tekan dan tahan selama kurang lebih 10 detik agar memastikan koyo telah tertempel dengan sempurna dan tidak lepas.
Jika koyo lepas, tempelkan kembali dengan segera, namun, jika koyo tidak dapat menempel lagi dengan sempurna, sebaiknya ganti koyo KB dengan lembaran yang baru.
Selain itu, perlu diingat, jika koyo lepas dari kulit lebih dari 24 jam, maka penggunaan koyo KB dianggap tidak efektif, dan kehamilan sangat mungkin terjadi.
Karenanya, jika merasa penggunaannya tidak optimal, gunakan koyo KB berbarengan dengan metode kontrasepsi lainnya seperti kondom.
Walaupun penggunaannya relatif praktis dan efektif, tapi koyo KB tidak dapat digunakan oleh semua orang, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual.
Perlu digarisbawahi jika alat kontrasepsi ini tidak dapat melindungi dari kemungkinan tertular infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan klamidia.
Disamping itu, koyo KB sebaiknya tidak digunakan oleh perempuan yang memiliki masalah kesehatan tertentu, misalnya kanker payudara, penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit liver, tekanan darah tinggi, migrain, dan penyakit pembekuan darah.
Baca Juga: 5 Olahraga Ringan Ini Bisa Bermanfaat untuk Ringankan Stres
Koyo KB pun sebaiknya perlu diihindari oleh ibu yang merasa tengah hamil.
Ibu yang sedang menyusui juga sebaiknya tak gunakan metode kontrasepsi ini selama minggu pertama setelah melahirkan, sebab hormon estrogen dari koyo KB dapat mengganggu kualitas ASI.
Koyo KB mungkin juga tidak cocok bagi orang yang mengalami obesitas dan perokok di atas usia 35 tahun, termasuk orang yang baru saja berhenti merokok.
Untuk memastikan keamanan saat menggunakan metode kontrasepsi ini koyo KB ini, ada baiknya Kawan Puan berkonsultasi dengan dokter kandunganmu ya! (*)