Parapuan.co - Memisahkan dana usaha dan pribadi perlu dilakukan agar lebih mudah mengatur keuangan bisnis, termasuk dalam menghitung keuntungan penjualan.
Keuntungan penjualan akan lebih terlihat jika uang kita tidak tercampur dengan dana atau tabungan pribadi yang tidak dipakai untuk usaha.
Setelah memisahkannya, barulah kita bisa menghitung keutungan penjualan dari jumlah pendapatan yang kita terima.
Pertanyaannya, bagaimana cara menghitung keuntungan penjualan sehingga tahu apakah usaha kita mengalami laba atau rugi?
Melansir Indeed, ada cara mudah menghitung keuntungan penjualan usaha beserta contohnya yang dapat segera kamu praktikkan.
Baca Juga: Hari UMKM Nasional: Ini Tips Sukses Meningkatkan Penjualan Bisnis Fashion
Rumus sederhana menghitung keuntungan penjualan
Ada satu rumus sederhana yang bisa Kawan Puan pakai untuk menghitung jumlah keuntungan penjualan dari bisnismu.
Yaitu, total pendapatan dikurangi jumlah keseluruhan pengeluaran sehingga menghasilkan laba.
Agar mudah Kawan Puan pahami, cara menghitung laba sama dengan Total Pendapatan dikurangi Total Pengeluaran.
Nah, untuk lebih mudahnya, perhatikan cara menghitung keuntungan penjualan berdasarkan contoh kasus di bawah ini, ya!
Endah adalah pengusaha rumahan yang ingin tahu berapa banyak uang yang ia hasilkan dari berjualan jus buah.
Total pendapatan yang diterimanya dalam sehari ialah sebesar Rp1 juta, sedangkan pengeluarannya sebesar Rp500.000 kini.
Pengeluaran tersebut dihitung dari modal untuk membeli aneka buah dan membayar biaya listrik harian untuk penggunaan blender, misalnya.
Berapa jumlah keuntungan penjualan yang diperoleh Endah dari berjualan jus buah dalam sehari?
Baca Juga: Dulu Dihina, Kini Penjualan Crocs Justru Meningkat 2 Kali Lipat
Total pendapatan Endah sebesar Rp1 juta harus dikurangkan dengan pengeluaran senilai Rp500.000, ya.
Hasilnya, laba yang diperoleh berdasarkan rumus sederhana tadi ialah Rp500.000.
Angka tersebut adalah keuntungan hasil penjualan jus buah Endah dalam waktu satu hari.
Untuk menghitung selama sebulan, berarti harus ada catatan keuangan (pendapatan dan pengeluaran) selama satu bulan.
Mudah, bukan? Kawan Puan tidak perlu repot menghitung keuntungan penjualan selama disiplin mencatat pengeluaran dan pendapatan.
Semoga informasi ini membantumu agar lebih teratur dalam mengelola uang usaha, ya? (*)