Parapuan.co - Perjuangan para tenaga kesehatan (nakes) melawan Covid-19 belum juga usai.
Meski Covid-19 gelombang satu dan dua sudah usai, tetap saja mereka harus berjuang di bangsal-bangsal rumah sakit untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona.
Di tengah merawat pasien Covid-19 pun tentu para nakes memiliki cerita tersendiri.
Baca Juga: Kenali Tandanya, Ini 7 Gejala Covid-19 Fatigue yang Harus Diwaspadai
Tentu ekspresi tentang cerita ini tak terlihat dari mimik wajah yang tertutup alat pelindung diri (APD) mulai dari hazmat dan masker yang berlapis.
Di balik APD yang digunakan pun mereka pun berkeringat sambil menahan buang air kecil, makan, dan minum.
Namun demikian, kondisi tersebut harus dijalani oleh para tenaga kesehatan saat bertugas di bangsal pasien Covid-19.
Dokter Maria Amelia Goldie Wenur S.Ked pun turut membagikan kisahnya selama merawat di bangsal Covid-19 di salah satu rumah sakit di Tangerang.
Selaku salah satu dokter yang merawat pasien Covid-19, dr. Goldie, sapaan akrabnya menyatakan bahwa satu hal yang membuatnya sedih adalah ketika pasien yang tidak terus terang dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Pengaruhi Kesehatan Mental, Begini Cara Atasi Covid-19 Fatigue
"Kita itu kadang suka miss, kalau ada pasien yang tidak jujur. Bukan bermaksud menyalahkan pasien," ungkap dr. Goldie, Kamis (27/08/2021).
Pasalnya, pasien yang tidak jujur tersebut datang tiba-tiba dengan keadaan sesak dan saturasi oksigen pun menurun.
"Tapi pas ditanya pasien menjawab bahwa sebelumnya tidak pernah kayak gini sebelumnya tapi pas di tes PCR hasilnya positif. Ya, sebagai nakes suka kecolongan kaya gitu," jelasnya.
Di sisi lain, ada pula cerita yang datang dari keluarga pasien Covid-19 yang tidak terima jika salah satu anggotanya positif corona.
"Padahal kita enggak ada maksud untuk meng-Covid-kan segala macam, namanya kan kita sama-sama mau perangin Covid-19," ucap dr. Goldie.
Goldie juga menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang mau terkena Covid-19.
Kisah yang sama pula disampaikan langsung oleh Hana Adila seorang perawat yang bertugas di Solo.
Hana mengaku hal yang membuatnya sedih adalah ketika pasien tidak percaya akan Covid-19 itu membuatnya kebingungan.
"Mau edukasinya juga bingung, edukasi ke keluarga juga bingung karena mereka sendiri udah denial (penolakan) kalau dia kena Covid-19," tutur Hana.
Baca Juga: Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua via JAKI
Sedihnya lagi, ada beberapa orang yang bertanya kepada Hana tentang rumah sakit itu meng-Covid-kan pasien di tengah pandemi ini.
Padahal, saat itu pasien sudah terkonfirmasi dan masuk ke bangsal Covid-19.
Ia menyatakan bahwa tidak mungkin rumah sakit meng-Covid-kan pasien, karena jika terjadi akan merugikan banyak pihak.
"Ngapain juga kita meng-Covid-kan pasien soalnya kan saat merawat nyawa sendiri yang menjadi taruhannya, enggak cuma nyawa diri sendiri, tapi juga keluarga di rumah," tutupnya.
(*)