“Mereka (kucing) akan lebih comfortable sama orang-orang yang sama. Jadi kalau memang pemiliknya itu sering kasih makan dan dia ada terus di rumah karena WFH, biasanya itu enggak masalah,” tambah dokter Nyoman.
Namun bagi beberapa pemilik yang sudah memiliki anak, WFH sering kali dibarengi dengan SFH atau sekolah dari rumah.
Baca Juga: Sedang Mencari Asuransi untuk Hewan Peliharaan? Ini Rincian Harganya
Nah terkadang, anak-anak kecil ini terlalu gemas dengan kucing sehingga bisa menggendongnya terus-menerus.
Hal itulah yang justru perlu diwaspadai karena bisa membuat kucing merasa stres.
“Anak kecil yang biasanya suka uyel-uyel banget, templok sana templok sini, bawa-bawa atau mainnya terlalu gemes, itu bisa bikin kucingnya juga stres,” ujarnya.
Lantas apa saja tanda kucing stres itu?
Menurut dokter Nyoman, tanda kucing stres justru bukan terlalu banyak tidur.
Pasalnya rata-rata kucing memang memilih jam tidur yang lebih panjang.
Untuk tanda kucing stres sendiri menurut dokter Nyoman bisa terlihat dari perilakunya ketika pemilik berusaha mendekati.
“Kalau kucing stres justru malah lebih (terlihat) gelisah. Gelisahnya kadang-kadang bulunya berdiri, kalau mau dipegang malah bersembunyi atau hissing. Trus telinganya akan ditarik ke belakang plus mencakar atau defensif,” terang dokter Nyoman.
Selain itu tanda kucing stres juga bisa berupa kucing yang mudah sakit, seperti diare atau tumbuhnya jamur.
Nah kucing yang stres dan tandanya adalah diare ini biasanya karena adanya perubahan makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Hari Kucing Sedunia, Ini Dia Cara Mencegah Sakit Perut pada Kucing
“Stres itu rata-rata pada semua hewan juga gitu, manusia pun juga gitu. Kalau kita stres, kita jadi gampang sakit,” pungkasnya.
Kawan Puan, meski saat WFH waktu kita lebih banyak di rumah dan bisa bermain sepuasnya, jangan sampai justru membuat kucing stres ya.
Selain itu Kawan Puan juga perlu mengajarkan anak untuk jangan terlalu kelewat gemas saat bermain bersama kucing. (*)