Parapuan.co - Dari berbagai kesamaan yang dimiliki aktris Emma Watson dengan karakternya dalam Harry Potter, yang paling menonjol adalah mereka berdua suka membaca.
Emma Watson juga memiliki semangat untuk mendorong perempuan lain untuk membaca dengan mendirikan kelompok membaca Our Shared Shelf.
Kelompok tersebut merupakan aksi nyata dari programnya bersama UN Women sebagai Goodwill Ambassador yang mendukung pendidikan perempuan.
Buku-buku yang dibaca oleh Emma Watson memiliki fokus tentang kesetaraan gender dan feminisme yang sehat serta mendukung sesama perempuan.
Baca Juga: Film Two Language and A Sausage: Satu Ruang Aman untuk Dua Kisah Perempuan Menuju Pulih
Buat Kawan Puan yang ingin belajar mengenai kesetaraan gender, kamu dapat mengikuti semua buku feminisme yang direkomendasikan Emma Watson.
Yuk, kita simak daftarnya yang dilansir dari Shereads!
How to Be a Woman karya Caitlin Moran
Caitlin Moran menulis How To Be a Woman dengan tujuan membuat feminisme lebih mudah dimengerti oleh setiap perempuan.
Dalam buku ini, penulis menceritakan kisah perjuangan hidupnya sendiri sebagai seorang perempuan.
Dia ingin perempuan berhenti melihat feminis sebagai gerakan radikal dan mulai melihat mereka sebagai pendukung kesetaraan sejati.
Dalam bukunya, dia menyatakan bahwa setiap perempuan pada dasarnya adalah feminis kecuali mereka menolak gagasan tentang kebebasannya sendiri.
The Vagina Monologues karya Eve Ensler
Dalam buku ini, Eve mengajak beberapa perempuan untuk berbicara soal alat kelaminnya sendiri sebagai kekuatan perempuan.
Eve juga menggambarkan apa yang terjadi bila vagina dapat berbicara dan menceritakan pengalamannya sebagai perempuan.
Buku dengan pesan yang kuat ini cukup kontroversial namun dinilai sebagai literasi feminis modern yang berpengaruh.
My Life On the Road karya Gloria Steinem
Gloria Steinem adalah aktivis perempuan ternama sejak dia menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan feminis di akhir tahun 60-an.
Karyanya sebagai kolumnis untuk majalah New York yang terangkum dalam buku ini tentu saja telah merangkum momen-momen yang menantang dan mengubah hidup.
Baca Juga: Jadi Rival di Final MasterChef Indonesia, Jesselyn dan Nadya Justru Jalin Persahabatan
Tempat-tempat yang dia kunjungi dan orang-orang yang dia temui semuanya berperan dalam apa yang paling berarti dalam hidupnya.
The Complete Persepolis karya Marjane Satrapi
Novel grafis Marjane Satrapi tidak seperti novel grafis lainnya. Gambar dan kata-kata yang diciptakan merupakan kisah seorang perempuan muda Iran yang beranjak dewasa selama Revolusi Islam.
Penulis mengikuti kisah perempuan tersebut saat dikirim ke Austria untuk sementara waktu demi keselamatannya.
Marjane tidak menutupi apa pun dalam penggambaran hidup dan teror seksisme yang dihadapi oleh perempuan Iran tersebut.
Women Who Run with Wolves karya Clarissa Pinkola Estes
Dalam diri setiap perempuan ada kekuatan yang penuh dengan naluri alamiah yang ada di dalam tubuh masing-masing.
Clarissa Pinkola Estes, Ph.D., seorang pendongeng menunjukkan bagaimana vitalitas perempuan dapat menjadi kekuatan.
Clarissa mengajak pembaca lebih mengenal tubuh dan kebutuhan alami sebagai seorang perempuan.
Baca Juga: Foto Kencan Aktor Lee Min Ho Rilis ke Publik, Agensi Beri Tanggapan
Buku-buku rekomendasi Emma Watson di atas banyak membicarakan soal kesetaraan gender dan makna feminisme dari berbagai perspektif yang memperkaya pengetahuan kita sebagai perempuan. (*)