Hal ini terjadi karena ibu drop, seperti paru-paru memburuk, sehingga akhirnya diputuskan melahirkan secara caesar.
Kisah yang sama pula diceritakan Hana Adila seorang perawat yang merawat pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit yang terletak di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Seksisme Industri Musik Global dan Cara Label Rekaman Perlakukan Musisi Perempuan
Hana merasa sedih jika melihat ibu hamil yang berjuang melawan Covid-19.
Bahkan yang menjadi korban keganasan Covid-19 adalah temannya yang sesama perawat.
Hana menceritakan kala itu temannya terkena Covid-19 sebelum peraturan vaksin untuk ibu hamil dikeluarkan.
Temannya yang memasukki masa kehamilan tujuh bulan atau sekitar 30 minggu pun awalnya dirawat ia dan perawat yang lainnya.
Sayangnya, kondisi tubuh ibu hamil pun kian hari makin menurun.
"Karena mengalami perburukkan terus, dirujuklah ke rumah sakit lain dan enggak tertolong,"ucap Hana, Jumat (27/08/2021).
Hana pun tidak memungkiri bahwa ibu hamil itu perjuangannya lebih besar, sebab perempuan itu menanggung dua nyawa, diri sendiri dan anaknya.
Terlebih ibu hamil juga lebih berisiko ketika dirinya telah dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu, ada baiknya Kawan Puan, terutama yang sedang hamil lebih menjaga diri dan janjin dalam kandunganmu agar terhindar dari hal tak menyenangkan seperti yang dialami para pasien yang diceritakan oleh nakes tersebut.
(*)