Meski Beda Pandangan, Ini Cara Mendukung Teman yang Memilih Childfree

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 31 Agustus 2021
Tetap mendukung teman yang memutuskan childfree
Tetap mendukung teman yang memutuskan childfree freepik

Parapuan.co – Childfree merupakan kondisi saat sepasang suami-istri memutuskan untuk tidak memiliki anak atau keturunan.

Tentunya, keputusan ini diambil secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak lain.

Pasangan yang memutuskan untuk childfree telah mencapai kesepatakan dan persetujuan bersama, maka hal ini bukanlah sesuatu yang egois.

Meski begitu, masih banyak orang yang menganggap bahwa childfree merupakan keputusan yang salah.

Penilaian salah bisa terjadi karena seseorang tidak mengetahui hal-hal yang mendasari mengapa seseorang memutuskan untuk childfree.

Keputusan untuk childfree bisa saja diambil oleh kerabat dekat kita lho, Kawan Puan. 

Jika kondisi tersebut berbeda dengan pandangan atau pola pikir kita, bagaimana mendukungnya? 

Terkait dengan kondisi ini, PARAPUAN telah menghubungi Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan Klinis pada Jumat (28/08/2021) kemarin.

“Dalam relasi pertemanan memang sebaiknya kita bisa saling bertoleransi karena pilihan untuk childfree ini adalah sebuah bentuk keberagaman,” jelas Intan.

Ketika seseorang memutuskan untuk childfree, ada keberagaman yang ditunjukan di sana. 

Baca Juga: Ramai Dibahas, Ini Penjelasan Childfree dari Sudut Pandang Psikolog

 

Menurut Intan, keberagaman bukan hanya sebatas suku bangsa atau bahasa saja tetapi keberagaman juga meliputi cara pandang dan pola pikir.

“Jadi sebaiknya kita tidak memaksakan apa yang menjadi pemahaman kita dengan pemahaman dan pemikiran orang lain,” ucapnya.

Diperlukan toleransi dan sikap saling dukung atas keputusan seseorang yang memilih untuk childfree atau tanpa keturunan.

Intan juga menjelaskan beberapa cara untuk mendukung teman yang memilih childfree.

Sebagai kerabat yang baik, kita harus menghindari melakukan kekerasan secara verbal.


Tidak melakukan kekerasan secara verbal seperti perundungan, menjelek-jelekkan, hingga bergosip adalah bentuk dukungan. 

“Tidak melakukan bullying secara sosial seperti menggosip atau menggunjing sesuatu yang belum tentu kebenarannya terkait pilihan seseorang untuk childfree,” tegasnya.

Seseorang kerap menilai buruk keputusan childfree karena dianggap tidak mampu memiliki keturunan hingga menilai tingkat kesuburan orang lain.

Padahal, hal tersebut belum tentu terjadi karena childfree sudah dipertimbangkan oleh berbagai macam hal. 

Bayangkan saja jika orang yang bersangkutan mendengan hal-hal semacam itu, tentu akan menyakiti perasaan mereka.

Baca Juga: Apakah Childfree Termasuk Keputusan yang Egois? Ini Pandangan Pakar

Kemudian, tetap merangkul teman atau kerabat yang memilih untuk childfree ya, Kawan Puan. 

“Tetap merangkul mereka, tetap menganggap mereka seperti teman-teman yang lain. Tidak kemudian mengucilkan karena mereka memiliki pandangan yang berbeda dengan kita,” tambahnya.

Meskipun memiliki pemikiran dan idealis yang berbeda, mengucilkan seseorang pemilih childfree bukanlah hal yang tepat.

Meskipun keputusan yang mereka buat tidak sesuai dengan pemikiranmu, tetapi Kawan Puan tetap perlu merangkulnya.

Ingatlah bahwa mereka tetap teman baikmu terlapas dari keputusan yang mereka ambil.

(*)

Baca Juga: Apa Itu Childfree? Keputusan Seseorang untuk Tidak Memiliki Anak karena Pilihan

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini