Rayakan Hari Polwan, Ini Karakter Polwan Paling Inspiratif dalam Film

Parapuan.co - Kawan Puan, setiap tanggal 1 September kita merayakan Hari Polisi Wanita (Polwan) dan tahun ini merupakan tahun ke-73 sejak berdirinya Polwan.

Tidak kalah keren dari polisi laki-laki, polwan juga sangat berjasa dalam melayani dan memberikan keamanan sepenuhnya bagi masyarakat Indonesia.

Sayangnya masyarakat di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia, terkadang masih meremehkan pekerjaan polisi perempuan karena dianggap tidak sekuat laki-laki.

Padahal kualitas seseorang di pekerjaan tidak bisa sembarangan dinilai berdasarkan gender, lho.

Untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap pekerjaan polwan, beberapa film dan serial TV menghadirkan karakter polisi perempuan yang inspiratif.

Karakter-karakter tersebut meninggalkan gambaran yang kuat tentang polwan kepada penonton yang menyaksikannya.

Nah, berikut daftar karakter polwan inspiratif dari berbagai film dan serial televisi yang bisa menjadi inspirasi dan tontonan di Hari Polisi Wanita ini.

Annisa dari Hanya Manusia (2019)

Film Hanya Manusia yang rilis bulan November tahun 2019 menceritakan tentang perjuangan kelompok polisi dan pengorbanan yang mereka harus lakukan.

Disutradari oleh Tepan Kobain, film ini menggandeng Prisia Nasution untuk memerankan Annisa, seorang polwan yang kuat dan berwibawa.

Karakter Annisa berhasil mendobrak stigma yang mengatakan perempuan tidak bisa memimpin, apalagi di medan yang berbahaya seperti penangkapan komplotan penjahat.

Annisa membuktikan bahwa perempuan mampu mengendalikan tim, bahkan hingga persenjataan, dan memastikan misi berjalan dengan baik.

Walaupun mendapat ancaman yang membahayakan keluarganya, Annisa bisa mengatur emosi dan tetap bekerja dengan seprofesional mungkin.

Film ini menjadi gambaran yang apik soal pekerjaan polwan di Indonesia dan kesetaraan gender dalam organisasi kepolisian.

Marge Gunderson dalam Fargo (1996)

Fargo menjadi film misteri legendaris karena selain sensasi misteri pembunuhan, banyak karakter yang ikonik.

Karakter utama Marge Gunderson, yang diperankan oleh Frances McDormand, menjadi sorotan utama karena sikapnya yang tegas dan keberaniannya.

Marge Gunderson bukan hanya kepala polisi yang menyelidiki pembunuhan di pinggir jalan, tapi dia juga sedang hamil saat melakukannya.

Marge menunjukkan keterampilan dan kecerdasan yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti akurat yang membawa mereka pada tersangka.

Dia memberikan segalanya dalam mencari keadilan sambil tetap memiliki sikap keibuan yang hangat.

Marge juga menjadi gambaran bahwa kondisi kita sebagai perempuan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan tujuan.

Ayu dalam Pohon Terkenal (2019)

Pohon Terkenal mengambil kisah petualangan dan perjuangan tiga remaja yang baru saja masuk ke akademi kepolisian.

Memiliki ambisi kuat yang tidak mengenal gender, karakter Ayu yang diperankan oleh Laura Theux pun menjadi sorotan.

Jadi perempuan satu-satunya di geng pertemanannya membuat Ayu berkarakter tegas dan berani untuk membela diri sebagai perempuan yang memiliki mimpi menjadi polwan.

Film yang disutradari Monty Tiwa dan Annisa Meutia ini merupakan bukti bahwa siapa pun dapat bermimpi untuk bekerja di kepolisan, termasuk perempuan.

Walaupun banyak konflik dengan keluarga, teman, dan diri sendiri, karakter Ayu pun tetap berhasil melewati tantangan untuk menjadi polwan yang tangguh.

Ji-hye dalam Miss and Mrs. Cops (2019)

Film laga-komedi asal Korea Selatan ini mengangkat kisah Ji-hye, seorang polisi perempuan yang diperankan oleh Lee Sung Kyung.

Ji-hye dan saudaranya bekerja sama untuk menyelesaikan kasus seorang perempuan muda yang melakukan bunuh diri.

Memiliki kecerdasan dan keberanian, Ji-hye akhirnya menemukan jaringan lelaki muda yang suka mengunggah video pemerkosaan di internet untuk mendapatkan uang.

Karakter Ji-hye yang jenaka membuat kualitasnya sebagai polisi dipertanyakan banyak orang, namun ia berhasil membuktikan bahwa di balik sikap cerianya, ada ketegasan dan keberanian.

Karakter Ji-hye juga dipuji oleh penonton karena mendobrak stigma bahwa perempuan yang lembut dan energik tidak memiliki wibawa.