"Katanya, 'Kamu ini perempuan, ngapain balap-balap, ngapain ngejemur diri di panas-panas? Cewek harusnya belajar masak, nanti suaminya mau dikasih makan apa?'" ujar Alinka.
Alinka pun bilang, "Pas diomongin itu aku sempat merasa ketampar. Tapi bukan bikin aku berhenti, malah bikin aku bertanya-tanya, emang perempuan enggak boleh balap ya?"
Baca Juga: Inspiratif, Ini Kisah Riska Elastria Membangun Bisnis Skincare True to Skin
Meski dipandang sebelah mata sebagai seorang pembalap perempuan, Alinka Hardianti justru semakin terpacu untuk membuktikan dirinya.
Bagi sosok Alinka Hardianti, setiap orang termasuk perempuan memiliki kesempatan yang sama dan perempuan meraih mimpi itu sangat bisa.
"Oke aku harus nunjukin aku perempuan, bisa balap, dan bisa berprestasi enggak cuma balap doang," ujar perempuan yang tumbuh besar dekat dengan dunia balapan.
"Dan aku akan nunjukin, suatu hari gua akan bisa ngurus suami dan anak sambil gua balap. Dari situ aku bener-bener semangat banget buat nunjukin aku bisa berprestasi," tegas Alinka.
Kawan Puan, meski sempat diragukan dan dipandang sebelah mata, Alinka tidak menampik bahwa kondisi fisik perempuan dan laki-laki memang berbeda.
Makanya, bagi Alinka Hardianti, sebagai seorang pembalap perempuan yang menggeluti cabang drifting dan slalom, tantangannya bukan hanya mental tapi juga fisiknya.
"Di cabang yang aku gelutin itu ada salah satunya tarik rem tangan. Itu berat dan waktu awal aku terkendala di situ," ungkap Alinka mengenang kendalanya dulu.