Menurut Brigham, alasan utama seseorang secara tak sadar melakukan doomscrolling adalah sebagai cara untuk merasa memegang kendali, di dunia yang selalu terasa di luar kendali.
Brigham mencontohkan fenomena ini sebagai perasaan bahwa ketika seseorang tahu apa yang akan terjadi, maka dia akan lebih siap ketika keadaan menjadi lebih buruk.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan seseorang melakukan doomscrolling.
"Tapi kebiasaan ini buruk untuk kesehatan mental, karena tidak ada manfaat nyata untuk doomscrolling.
"Karena kebiasaan ini hanya akan membuat seseorang menjadi lebih cemas dan paranoid tentang dunia di sekitarnya.
Baca Juga: Cegah Kluster Keluarga, Ini Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Ketua Umum IDI
Brigham juga mengatakan bahwa doomscrolling bisa merampas kehidupan di dunia nyata, karena kebiasaan ini hanyalah sebuah aktivitas 'tanpa pikiran.'
Doomscrolling juga sangat merugikan kesehatan mental, bahkan seseorang bisa saja tidak sepenuuhnya menyadari seberapa besar pengaruh doomscrolling bagi kehidupan sehari-hari.
Meski kegiatan mengonsumsi berita negatif kerap membuat kecanduan, namun ada beberapa cara mengubah aktivitas scrolling di media sosial menghasilkan pengalaman positif.
"Salah satu cara untuk menjadikannya positif adalah dengan hanya mengunjungi situs yang dipercaya, untuk mendapatkan informasi secara seimbang.