Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah menuju jenjang berikutnya, harus ada banyak hal yang disiapkan.
Bukan soal apa yang dikenakan perempuan menikah dipakai di hari bahagianya, melainkan hal yang lebih serius.
Memang, rangkaian persiapan sebelum perempuan menikah sering kali menimbulkan permasalahan dan perdebatan dengan pasangan, tetapi hal serius ini harus dibahas.
Salah satu hal penting yang penting dipersiapkan sebelum menikah dan sering kali timbul perdebatan adalah perihal mengatur perencanaan keuangan untuk pernikahan.
Pasalnya untuk menyelenggarakan pernikahan tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Bagu Kawan Puan yang tengah pusing mengenai perencanaan keuangan sebelum menikah, berikut tipsnya yang dilansir dari laman Money Crashers untuk memastikan kamu siap secara finansial sebelum menikah.
1. Diskusikan Prioritas Keuangan
Memutuskan untuk menuju hubungan ke jenjang pernikahan tentu perlu bagi Kawan Puan dan pasangan saling memahami nilai, prinsip, dan prioritas satu sama lain.
Hal ini menjadi penting untuk didiskusikan dengan pasangan agar kamu dapat memastikan nilai, keyakinan, prinsip, dan prioritas yang dimiliki sejalan.
Sebagai contoh, pasangan kamu senang hidup berpindah-pindah. Tentu akan tidak nyaman jika harus tinggal bersama dengan kamu yang suka tinggal di kota asal untuk seumur hidup.
Baca Juga: Tips dari Pakar Keuangan agar Tidak Over Budget di Resepsi Pernikahan
Untuk menyamakan prinsip tersebut perlu adanya diskusi dan ini sama halnya saat membicarakan prioritas keuanga karena kemungkinan kamu dan pasangan memiliki prioritas keuangan yang berbeda.
Oleh karena itu tanyakan beberapa poin di bawah ini agar prinsip terkait keuangan kamu dan pasangan jadi sama.
- Apakah suka memberikan amal atau donasi rutin?
- Apakah menabung dan investasi menjadi prioritas utama atau lebih senang berbelanja?
- Berapa jumlah penghasilan yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan dan juga keinginan?
- Jika memiliki anak, berapa persentase dari penghasilan yang dapat diberikan untuk memfasilitasi kebutuhan anak?
- Lebih memilih membayar day care untuk menitip anak atau mengasuh sendiri?
- Apakah akan memberikan biaya pendidikan anak hingga kuliah?
- Apakah mengharapkan anak akan memberikan bantuan berupa finansial saat di hari tua?
Daftar pertanyaan di atas mungkin bisa menjadi gambaran bagi kamu untuk berdiskusi dengan pasangan.
Lebih lanjut, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu memastikan kamu dan pasangan memiliki prioritas keuangan yang sama.
Setidaknya dapat menemukan titik tengah saat terjadi perbedaan pendapat, Kawan Puan.
Baca Juga: Tak Hanya Uang, 3 Hal Ini Penting Juga Kamu Siapkan Sebelum Menikah
2. Membuat Tujuan Keuangan
Hampir sama saat membahas prioritas keuangan, pembicaraan mengenai hal yang menjadi tujuan di masa depan, khususnya finansial juga penting untuk dilakukan.
Saat kamu dan pasangan memiliki goals yang sama dalam keuangan, tentu jalan untuk mencapai yang diinginkan menjadi semakin mudah.
Selain itu, diskusi mengenai goals keuangan ini juga untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan tidak memiliki tujuan yang bertentangan.
Untuk bahasan diskusinya, kamu dapat menanyakan hal seperti lebih memilih tinggal di rumah megah atau sederhana.
Pertanyaan terkait lebih suka sewa rumah atau memiliki rumah sendiri juga perlu ditanyakan.
Jangan lupa tanyakan rencana ke depannya akan pensiun dini atau sampai masa kerja berakhir ya, Kawan Puan.
3. Tentukan Anggaran untuk Pernikahan
Saat memutuskan akan menikah, tentu pembahasan mengenai anggaran untuk pernikahan kerap menjadi hal yang sensitif.
Tak heran, jika pembicaraan mengenai anggaran biaya pernikahan sering kali menimbulkan perdebatan karena mungkin ada perbedaan pendapat mengenai wedding dream antara kamu pasangan, bahkan keluarga.
Sebelum merencanakan pernikahan, diskusikan terlebih dulu mengenai seberapa penting acara pernikahan bagi satu sama lain.
Baca Juga: Bisa Jadi Investasi, Ini Langkah dan Mekanisme Arisan Emas Pegadaian
Mendiskusikan biaya pernikahan akan menjadi cara yang tepat untuk mengurangi perdebatan karena perbedaan ekspektasi tentang biaya pernikahan.
Selanjutnya, hal yang perlu kamu diskusikan adalah berapa banyak biaya yang satu sama lain ingin keluarkan untuk pernikahan dan rangkaian lainnya.
Untuk menghemat biaya pernikahan, kamu dapat mengurangi hal-hal yang tidak terlalu diperlukan sehingga uang tersisa dapat digunakan untuk prioritas lainnya.
4. Buka Rekening Bersama
Saat akan menikah biasanya kamu akan menggabungkan keuangan kamu dan pasangan dengan membuat rekening bersama.
Pembukaan rekening bersama ini akan memudahkan kamu dalam berbagi biaya bersama, seperti itu rumah dan kebutuhan sehari-hari.
Dengan begitu, kamu dapat menggunakan uang pribadi kamu untuk membeli barang yang diinginkan tanpa ada kritikan dari pasangan.
Selain itu, cara ini juga memudahkan kamu membeli hadiah untuk pasangan tanpa sepengetahuannya.
5. Buat Dana Darurat dan Lunasi Hutang
Sebelum menikah, pastikan kamu telah membuat dana darurat dan melunasi hutang-hutang yang dimiliki.
Kamu dapat memulainya dengan menyisihkan uang setiap bulan untuk tabungan.
Baca Juga: Jangan Bingung! Ini yang Perlu Kamu Lakukan untuk Persiapan Pernikahan
Selain itu, pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk digunakan sebagai pengeluaran selama 3 hingga 6 bulan.
Dana tersebut dapat membantu kamu bila terjadi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan.
Selanjutnya jika memiliki hutang, terutama jika jumlah dan bunganya tinggi usahakan untuk melunasinya sebelum menikah.
6. Membuat Data Anggaran Harian
Bagian ini penting dilakukan untuk mengetahui dari dan ke mana saja uang yang kamu dan pasangan miliki.
Jika tidak memiliki data anggaran harian, bisa saja kamu atau pasangan membelanjakan sesuatu hal secara impulsif tanpa mempertimbangkan apa pun.
Mengingat saat menikah, kamu dan pasangan punya penghasilan lebih banyak karena gabungan. Tetapi tentu saja pengeluaran juga akan jauh lebih banyak.
(*)
Baca Juga: Perlukah Saving Money Challenge Ala Fans Kpop? Ini Kata Penggemar