2. Bangun profesionalitas
Sama halnya dengan menjalin hubungan, dalam menjalani bisnis tentu akan ada masa suka, duka, dan stres.
Sebagai pasangan yang memutuskan untuk membangun usaha bersama, penting bagi kamu dan pasangan untuk selalu bersikap profesional serta berpikir rasional.
Dengan begitu, akan memudahkan kamu dan pasangan untuk menemukan solusi yang tepat atas permasalahan yang sedang dihadapi.
"Hindari mengambil keputusan bisnis yang dilandasi dengan perasaan dalam hubungan asmara," jelas Shierly.
Memisahkan masalah dalam hubungan pribadi dan masalah bisnis menjadi penting untuk dilakukan.
Karena hal tersebut dapat juga akan memengaruhi hubungan kamu dengan kolega dan karyawan.
Pasalnya, mereka yang bergabung dengan bisnis kamu memiliki kepentingan karier dan ekonomi, sehingga wajib bagi kamu untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan secara profesional.
“Mencampuradukkan hubungan bisnis dan asmara sering kali dapat meluncurkan kepercayaan dan kerjasama di dalam tim,” kata Shierly.
Baca Juga: Kelebihan dari Perempuan Karier yang Membuatnya Berbeda, Tak Hanya Mandiri Saja
3. Buat surat perjanjian dan pembagian tugas
Untuk membangun usaha yang serius, diperlukan adanya legalitas berupa surat perjanjian resmi.
Legalitas tersebut akan menjelaskan perihal modal, sistem gaji dan pembagian keuntungan, tugas, hak dan kewajiban masing-masing.
Hal ini tentu saja menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan, mengingat ini akan menyangkut profesionalitas kamu dan pasangan terhadap bisnis.
Lebih lanjut lagi, dibutuhkan juga komunikasi yang jelas mengenai pembagian kerja, ruang lingkup, dan tanggung jawab secara operasional.
Menurut Shierly, keberadaan legalitas dan pembagian tugas yang jelas akan menghindari adanya lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.
Pembagian tugas ini dapat kamu sesuaikan dengan minat dan keahlian masing-masing di antara kamu dan pasangan.