Halsey Ditolak Pemotretan karena Hamil, Bukti Industri Musik yang Seksis

Alessandra Langit - Sabtu, 4 September 2021
Halsey ditolak untuk pemotretan karena hamil
Halsey ditolak untuk pemotretan karena hamil Instagram @iamhalsey

"Saya mengatakan bahwa ini bukan soal maternity, ini tentang karya saya saat kondisi saya kebetulan hamil," tegas Halsey lebih lanjut.

Argumen Halsey tidak membuahkan hasil, pihak majalah dan label tetap berdebat apakah pembaca akan lebih fokus kepada kehamilan Halsey.

"Saya bertanya, apakah saya tidak bisa menjadi perempuan yang hamil tapi tetap mempromosikan album saya?" cerita Halsey.

Membahas tantangan yang dihadapi oleh artis perempuan di industri musik global, Halsey mengatakan, dia telah belajar untuk melawan semua sistem yang seksis.

Namun, Halsey tetap berniat untuk mempertahankan harga dirinya sebagai perempuan yang berkarya di industri musik global.

"Saya pikir beban seorang musisi perempuan adalah kita harus bekerja dengan banyak musuh yang terus-terusan mengomentari kita," kata Halsey.

Halsey juga sering mendengar permintaan dan komentar yang menuntutnya untuk menguruskan badan atau jangan sampai wajah kelihatan keriput.

Baca Juga: Melawan Ayah di Pengadilan, Britney Spears Bicara Soal Perbudakan

Kini Halsey hanya ingin menghargai setiap momen yang berarti dan membuatnya tumbuh tanpa memikirkan pendapat orang lain yang membatasinya.

"Saya ingat di album sebelumnya saya seperti dicuci dan dimanfaatkan. Saya jadi berpikir bahwa mungkin saya harus punya bayi dan memulai sebuah keluarga dan kemudian saya akan selesai menjadi diri sendiri," ungkap Halsey.

Menjadi seorang ibu dan membangun keluarga merupakan mimpi Halsey, maka ia sangat geram dengan pihak label rekaman yang membatasinya untuk berekspresi saat sedang hamil.

Halsey mencoba untuk menutup telinga untuk melindungi ekspresi kreatifnya sendiri di album terbarunya ini.

Dengan sangat bangga, Halsey menjadikan proses kehamilannya sebagai bagian artistik dalam album tersebut.

Baca Juga: Taylor Swift Rilis Lagu 'The Lakes' Versi Orkestra dalam Rangka Satu Tahun Album 'Folklore'

If I Can’t Have Love, I Want Power merupakan album Halsey yang kuat dan mengangkat narasi otoritas atas tubuhnya sendiri.

Gagasan album ini adalah Halsey sebagai perempuan yang punya kontrol penuh akan tubuhnya dan tubuh tersebut juga merupakan rumah bagi anaknya.

Halsey percaya bahwa dua gagasan tersebut dapat hidup berdampingan secara damai dan menjadi pencerahan yang menguatkan.

"Tubuh saya telah menjadi milik dunia dalam berbagai aspek dan citra ini adalah sarana saya untuk mendapatkan kembali otonomi untuk membangun kebanggaan dan kekuatan atas tubuh sendiri," tutup Halsey. (*)

Sumber: Variety
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda